Jelang Lebaran, Pasar Malam Kian Menjamur di Jakarta Barat
Rabu, 20 Mei 2020 - 20:21 WIB
JAKARTA - JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah pasar malam mulai menjamur di Jakarta Barat, di tengah masih berlakunya aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Keberadaan pasar malam ini dinilai dapat membahayakan masyarakat.
Pasalnya, selain dipenuhi masyarakat yang berdagang maupun pembeli, pasar malam juga mengindahkan protokol kesehatan. Banyak warga terlihat tidak menggunakan masker dan tidak tersedia hand sanitizer di beberapa kios. (Baca juga: Nekat Buka saat PSBB, Mal di Depok Didenda)
Kondisi ini ditemukan di sejumlah titik, seperti Pegadungan-Kalideres, Taman Palm-Cengkareng, dan Pinangsia-Taman Sari. Di tiga tempat itu, ribuan masyarakat lalu lalang dengan santainya.
Di Taman Palm sendiri, keberadaan pasar malam sempat membuat kemacetan jalan. Arus lalu lintas di kawasan tersendat lantaran pedagang menutupi sebagian badan jalan. Empat ruas jalur yang ada kini hanya bisa dilalui dua jalur.
“Sudah ada dari sebelum Ramadhan,” kata Tirta, seorang pengendara ditemui di Taman Palm, Cengkareng, Rabu (20/5/2020) petang. (Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Berkedok Kafe di Penjaringan)
Tirta melanjutkan, dulu saat awal Ramadhan, kondisi Taman Palm tak seburuk saat ini. Kala itu, hanya satu ruas jalur yang dikuasai pedagang.
Namun menjelang Lebaran ini, kondisi di kawasan itu kian tak terkendali. Pedagang kian ramai berdatangan membuka lapak. “Ada yang jual makanan maupun pakaian,” tuturnya.
Seorang pedagang, Diding, tak menampik dengan kondisi itu. Ia berdalih kondisi ini tak lepas dari kebutuhan ekonomi keluarganya. (Baca juga: Doni Monardo: 81% Masyarakat Ingin Akhiri PSBB)
Dirinya tidak memiliki penghasilan lain selain berdagang. Karena itu, apabila tak berdagang maka keluarganya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Ini saja pendapatan saya merosot tajam,” kata Diding.
Diding yang berjualan pakaian mengharapkan Pemprov DKI Jakarta memberikan dispensasi. Mereka diperbolehkan berjualan hingga Lebaran nanti.
Pasalnya, selain dipenuhi masyarakat yang berdagang maupun pembeli, pasar malam juga mengindahkan protokol kesehatan. Banyak warga terlihat tidak menggunakan masker dan tidak tersedia hand sanitizer di beberapa kios. (Baca juga: Nekat Buka saat PSBB, Mal di Depok Didenda)
Kondisi ini ditemukan di sejumlah titik, seperti Pegadungan-Kalideres, Taman Palm-Cengkareng, dan Pinangsia-Taman Sari. Di tiga tempat itu, ribuan masyarakat lalu lalang dengan santainya.
Di Taman Palm sendiri, keberadaan pasar malam sempat membuat kemacetan jalan. Arus lalu lintas di kawasan tersendat lantaran pedagang menutupi sebagian badan jalan. Empat ruas jalur yang ada kini hanya bisa dilalui dua jalur.
“Sudah ada dari sebelum Ramadhan,” kata Tirta, seorang pengendara ditemui di Taman Palm, Cengkareng, Rabu (20/5/2020) petang. (Baca juga: Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Berkedok Kafe di Penjaringan)
Tirta melanjutkan, dulu saat awal Ramadhan, kondisi Taman Palm tak seburuk saat ini. Kala itu, hanya satu ruas jalur yang dikuasai pedagang.
Namun menjelang Lebaran ini, kondisi di kawasan itu kian tak terkendali. Pedagang kian ramai berdatangan membuka lapak. “Ada yang jual makanan maupun pakaian,” tuturnya.
Seorang pedagang, Diding, tak menampik dengan kondisi itu. Ia berdalih kondisi ini tak lepas dari kebutuhan ekonomi keluarganya. (Baca juga: Doni Monardo: 81% Masyarakat Ingin Akhiri PSBB)
Dirinya tidak memiliki penghasilan lain selain berdagang. Karena itu, apabila tak berdagang maka keluarganya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Ini saja pendapatan saya merosot tajam,” kata Diding.
Diding yang berjualan pakaian mengharapkan Pemprov DKI Jakarta memberikan dispensasi. Mereka diperbolehkan berjualan hingga Lebaran nanti.
(thm)
tulis komentar anda