Truk Pengangkut Hebel Pecah Ban, Lalin Depan Balai Kota Tangsel Macet Panjang
Jum'at, 26 Maret 2021 - 21:10 WIB
TANGERANG SELATAN - Dentuman keras mengagetkan warga yang beraktivitas di sekitaran Balai Kota Tangerang Selatan (Tangsel) . Suara itu rupanya berasal dari salah satu ban truk pengangkut hebel yang meletus persis di seberang Masjid Al-Ithisom.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/3/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Warga yang kaget, seketika berkerumun di lokasi.
Namun setelah diamati, nampak seunit truk bernomor polisi B 9048 NYV berhenti di sisi jalur yang mengarah ke Parakan. Lalu lintas di belakang truk seketika berhenti total.
Di lokasi terlihat, pengemudi truk dibantu kernet berupaya mengganti ban yang pecah di bagian depan sebelah kiri. Kondisi truk yang berhenti itu, memicu kemacetan panjang hingga bundaran Maruga. Beberapa warga akhirnya turut membantu mengatur lalu lintas agar tak terjadi penumpukan.
"Bawa hebel dari Cikande, mau dianter ke Pondok Cabe. Enggak tahu mungkin keberatan juga," tutur Ujang, pengemudi truk.
Dari pengakuan Ujang, total muatan hebel yang diangkut seberat sekira 10 ton. Hebel itu merupakan pesanan dari salah satu toko material di Pondok Cabe. "Pemesannya minta dikirim buru-buru," kata Ujang.
Lama-kelamaan, antrean kendaraan di kedua jalur yang berada di depan balai kota mengular panjang. Penumpukan kendaraan itu menyebabkan pengendara sepeda motor nekat mengambil jalan trotoar demi melewati badan truk yang menutup satu jalur.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/3/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Warga yang kaget, seketika berkerumun di lokasi.
Namun setelah diamati, nampak seunit truk bernomor polisi B 9048 NYV berhenti di sisi jalur yang mengarah ke Parakan. Lalu lintas di belakang truk seketika berhenti total.
Di lokasi terlihat, pengemudi truk dibantu kernet berupaya mengganti ban yang pecah di bagian depan sebelah kiri. Kondisi truk yang berhenti itu, memicu kemacetan panjang hingga bundaran Maruga. Beberapa warga akhirnya turut membantu mengatur lalu lintas agar tak terjadi penumpukan.
"Bawa hebel dari Cikande, mau dianter ke Pondok Cabe. Enggak tahu mungkin keberatan juga," tutur Ujang, pengemudi truk.
Dari pengakuan Ujang, total muatan hebel yang diangkut seberat sekira 10 ton. Hebel itu merupakan pesanan dari salah satu toko material di Pondok Cabe. "Pemesannya minta dikirim buru-buru," kata Ujang.
Lama-kelamaan, antrean kendaraan di kedua jalur yang berada di depan balai kota mengular panjang. Penumpukan kendaraan itu menyebabkan pengendara sepeda motor nekat mengambil jalan trotoar demi melewati badan truk yang menutup satu jalur.
(thm)
tulis komentar anda