Pasien Covid B117 di Bogor Lolos Screening, Sudah Kembali ke Luar Negeri sejak 1 Maret
Rabu, 17 Maret 2021 - 16:23 WIB
BOGOR - Seorang pasien terinfeksi mutasi virus baru Covid-19 dari Inggris, B117, diketahui beralamat di Kota Bogor. Namun pasien yang bekerja di luar negeri, sudah kembali sejak 1 Maret 2021. Pasien itu diduga lolos screening (penjaringan kesehatan) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan kronologi terpaparnya pasien laki-laki itu ketika tiba di Bogor hingga kembali pergi ke Afrika. "Jadi pasien itu tinggal dan bekerja di Afrika dan beralamat di Kota Bogor," ujar Retno, Rabu (17/3/2021).
Pada akhir Januari, pasien itu kembali ke Indonesia dan tiba di Jakarta pada 1 Februari 2021. Sesuai dengan ketentuan orang yang berpergian ke luar negeri, saat itu pasien menjalani isolasi di Wisma Atlet, Jakarta. Di Jakarta pasien menjalani tes PCR dan dinyatakan positif.
Pasien masuk dalam kategori positif orang tanpa gejala. Pada bersamaan, pasien juga dilakukan secara acak tes B117 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Balitbangkes. Usai 10 hari di Wisma Atlet, pasien menjalani PCR tes dan dinyatakan negatif dan kembali ke Kota Bogor.
"Setelah dua kali tes PCR, pasien dinyatakan negatif. Pasien pun kembali ke Afrika pada 1 Maret. Sedangkan Kemenkes baru mengetahui hasil positif 13 Maret, dan 15 Maret tim Kemenkes baru melakukan penelusuran ke Kota Bogor dan pasinya sudah tidak ada," sebut Retno.
Pascatemuan tersebut, Kota Bogor memprioritaskan pengawasan kepada 16 orang yang mempunyai riwayat kontak erat. Kemenkes sudah melakukan pengambilan sampel untuk mengetahui paparan B117 kepada orang yang kontak erat.
Bila merujuk penanganan dan penyembuhan Covid-19 dan B117 mempunyai kesamaan. Ia pun menduga, saat pasien kembali ke bertugas ke Afrika sudah dalam keadaan negatif B117.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan kronologi terpaparnya pasien laki-laki itu ketika tiba di Bogor hingga kembali pergi ke Afrika. "Jadi pasien itu tinggal dan bekerja di Afrika dan beralamat di Kota Bogor," ujar Retno, Rabu (17/3/2021).
Pada akhir Januari, pasien itu kembali ke Indonesia dan tiba di Jakarta pada 1 Februari 2021. Sesuai dengan ketentuan orang yang berpergian ke luar negeri, saat itu pasien menjalani isolasi di Wisma Atlet, Jakarta. Di Jakarta pasien menjalani tes PCR dan dinyatakan positif.
Pasien masuk dalam kategori positif orang tanpa gejala. Pada bersamaan, pasien juga dilakukan secara acak tes B117 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Balitbangkes. Usai 10 hari di Wisma Atlet, pasien menjalani PCR tes dan dinyatakan negatif dan kembali ke Kota Bogor.
"Setelah dua kali tes PCR, pasien dinyatakan negatif. Pasien pun kembali ke Afrika pada 1 Maret. Sedangkan Kemenkes baru mengetahui hasil positif 13 Maret, dan 15 Maret tim Kemenkes baru melakukan penelusuran ke Kota Bogor dan pasinya sudah tidak ada," sebut Retno.
Pascatemuan tersebut, Kota Bogor memprioritaskan pengawasan kepada 16 orang yang mempunyai riwayat kontak erat. Kemenkes sudah melakukan pengambilan sampel untuk mengetahui paparan B117 kepada orang yang kontak erat.
Bila merujuk penanganan dan penyembuhan Covid-19 dan B117 mempunyai kesamaan. Ia pun menduga, saat pasien kembali ke bertugas ke Afrika sudah dalam keadaan negatif B117.
(thm)
tulis komentar anda