Puluhan Anggota Ormas Bawa Senjata Tajam Mengamuk di Tangsel
Senin, 08 Maret 2021 - 00:59 WIB
JAKARTA - Gerombolan Orang Tidak Dikenal (OTK) bersenjata tajam (Sajam) mengamuk di Jalan H Basir, Pondok Kacang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu 7 Maret 2021.
Dalam aksinya, gerombolan ini berteriak Pancasila, dan menjarah sedikitnya empat botol bensin eceran dari sebuah warung. Mereka juga merusak ember air fasilitas protokol kesehatan (Prokes) untuk mencuri tangan di depan Masjid Jami Nurul Jannah. Diduga, gerombolan ini hendak menyerbu markas FBR yang berada di gang itu. Namun, usai melakukan penjarahan dan merusak fasilitas prokes, massa langsung pergi meninggalkan kawasan itu.
Aziswan,34, pemilik warung mengatakan, saat kejadian itu sekira jam 2-3 pagi. Warungnya memang biasa buka hingga 24 jam. Karena lokasinya yang berada persis di depan masjid, banyak pedagang makanan yang ikut mangkal, seperti penjual mie goreng. "Kejadiannya jam 2-3 pagi, lagi banyak orang di sini. Ada tukang nasi goreng, ada anak muda juga yang pada nongkrong di masjid," kata Azis, ditemui SINDOnews, di warungnya, Minggu (7/3/2021) siang.
Tiba-tiba, dari arah jalan raya datang gerombolan OTK bersenjata tajam. Di depan gang masuk kawasan, para OTK ini berteriak Pancasila. Tepat di depan gang masuk kawasan, memang ada bendera ormas Pemuda Pancasila (PP) milik anggota PP. Kontan, teriakan itu dikira sebagai kode bagi sesama anggota PP. Tetapi, saat pemilik rumah keluar, ternyata dia tidak mengenali gerombolan OTK itu. Sebaliknya, gerombolan itu terus meringsek masuk. "Banyak, gak ngitung. Ada sekitar 25 orang, bawa sajam panjang-panjang. Bilangnya beli bensin, tapi tiba-tiba dari belakang temannya ngambil. Ada 4 botol yang diambil. Mereka teriak-teriak bakar. Ember buat cuci tangan masjid dibacok," paparnya.
Dirinya pun mengaku tidak berdaya melihat barang dagangannya itu dijarah. Apalagi, saat massa mulai beringas dan teriak bakar-bakar, dirinya langsung masuk ke dalam warungnya yang berteralis besi. "Mereka parkir di depan, ke sini jalan ramai-ramai. Teriak bakar, bakar, tapi gak tahu mau bakar apa. Lalu saya masuk ke dalam, semua selamat. Ngerinya, mereka banyak dan bawa sajam. Masih muda-muda, gak pakai seragam ormas," sambung Aziswan. Tidak jauh dari gang, tampak perumahan memiliki kamera pengintai. Sayang, saat Sindonews ke lokasi petugas jaga sedang tidak ada. Adapun, penjaga pos di lokasi tidak bisa mengoperasikan CCTV.
Fahri,22, anggota PP mengatakan, kejadian itu tepat di depan rumah anggota PP. Saat massa teriak Pancasila, anggota PP itu keluar rumah. Tetapi tidak mengenali satu orangpun. Dirinya pun menilai gerombolan massa tersebut sebagai OTK. "Tidak ada yang kenal. Pas teriak Pancasila di depan rumahnya. Dia keluar, dikira temannya. Tetapi ternyata tidak ada yang kenal. Kalau anggota sini, pasti semuanya pada kenal," pungkas Fahri.
Dalam aksinya, gerombolan ini berteriak Pancasila, dan menjarah sedikitnya empat botol bensin eceran dari sebuah warung. Mereka juga merusak ember air fasilitas protokol kesehatan (Prokes) untuk mencuri tangan di depan Masjid Jami Nurul Jannah. Diduga, gerombolan ini hendak menyerbu markas FBR yang berada di gang itu. Namun, usai melakukan penjarahan dan merusak fasilitas prokes, massa langsung pergi meninggalkan kawasan itu.
Baca Juga
Aziswan,34, pemilik warung mengatakan, saat kejadian itu sekira jam 2-3 pagi. Warungnya memang biasa buka hingga 24 jam. Karena lokasinya yang berada persis di depan masjid, banyak pedagang makanan yang ikut mangkal, seperti penjual mie goreng. "Kejadiannya jam 2-3 pagi, lagi banyak orang di sini. Ada tukang nasi goreng, ada anak muda juga yang pada nongkrong di masjid," kata Azis, ditemui SINDOnews, di warungnya, Minggu (7/3/2021) siang.
Tiba-tiba, dari arah jalan raya datang gerombolan OTK bersenjata tajam. Di depan gang masuk kawasan, para OTK ini berteriak Pancasila. Tepat di depan gang masuk kawasan, memang ada bendera ormas Pemuda Pancasila (PP) milik anggota PP. Kontan, teriakan itu dikira sebagai kode bagi sesama anggota PP. Tetapi, saat pemilik rumah keluar, ternyata dia tidak mengenali gerombolan OTK itu. Sebaliknya, gerombolan itu terus meringsek masuk. "Banyak, gak ngitung. Ada sekitar 25 orang, bawa sajam panjang-panjang. Bilangnya beli bensin, tapi tiba-tiba dari belakang temannya ngambil. Ada 4 botol yang diambil. Mereka teriak-teriak bakar. Ember buat cuci tangan masjid dibacok," paparnya.
Dirinya pun mengaku tidak berdaya melihat barang dagangannya itu dijarah. Apalagi, saat massa mulai beringas dan teriak bakar-bakar, dirinya langsung masuk ke dalam warungnya yang berteralis besi. "Mereka parkir di depan, ke sini jalan ramai-ramai. Teriak bakar, bakar, tapi gak tahu mau bakar apa. Lalu saya masuk ke dalam, semua selamat. Ngerinya, mereka banyak dan bawa sajam. Masih muda-muda, gak pakai seragam ormas," sambung Aziswan. Tidak jauh dari gang, tampak perumahan memiliki kamera pengintai. Sayang, saat Sindonews ke lokasi petugas jaga sedang tidak ada. Adapun, penjaga pos di lokasi tidak bisa mengoperasikan CCTV.
Fahri,22, anggota PP mengatakan, kejadian itu tepat di depan rumah anggota PP. Saat massa teriak Pancasila, anggota PP itu keluar rumah. Tetapi tidak mengenali satu orangpun. Dirinya pun menilai gerombolan massa tersebut sebagai OTK. "Tidak ada yang kenal. Pas teriak Pancasila di depan rumahnya. Dia keluar, dikira temannya. Tetapi ternyata tidak ada yang kenal. Kalau anggota sini, pasti semuanya pada kenal," pungkas Fahri.
(cip)
tulis komentar anda