Mengenal Riwayat Jakarta Selatan, Kota Paling Kaya di Wilayah Jakarta
Minggu, 07 Maret 2021 - 09:07 WIB
Sudah pasti, DKI Jakarta pada khusunya mempunyai konsekuensi positif akibat pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Guna menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat maka dibutuhkan bangunan kantor yang lebih representatif, sehingga dapat menunjang kelancaran tugas-tugas di bidang pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan ketertiban umum.
Pembangunan fisik Kantor Wilayah Administrasi Kotamadya Jakarta Selatan di Jalan Trunojoyo yang berdekatan dengan bunderan CSW (Centrale Stiching Wederopbouw) atau di bekas Kantor Jawatan Pekerjaan Umum Kotapraja Jakarta. Arel dengaan luas tanah sekitar 2 Ha tersebut termasuk Gedung ASEAN dan Kantor Cipta Karya sekarang yang saat itu digunakan untuk penampungan truk-truk, mesin gilas, alat-alat berat, material, batu-batuan, aspal dan tempat tinggal pegawai Golongan I (tenaga PLUGH/Juru Karya).
Bangunan pertama gedung Kantor Walikotamadya di Jalan Trunojoyo Nomor 1 dibangun semasa jabatan Walikotamadya Almarhum H Moch Kahfi, yaitu Blok IV berlantai 5. Bangunan tersebut mulai ditempati sejak tahun 1972 dengan jumlah pegawai saat itu 1.161 orang. Sedangkan keseluruhan jumlah pegawai adalah 3.406 orang, termasuk pegawai kecamatan dan kelurahan.
Tahun 1987, saat Walikotamadya dijabat H Muchtar Zakaria, berhasil dibangun Blok V yang berlantai 8. Jumlah unit organisasi yang ada saat itu berjumlah 22 unit dengan jumlah pegawai 1.787 orang. Jumlah pegawai 4.420 orang, termasuk pegawai kecamatan dan kelurahan. Pada tahap selanjutnya, pembangunan blok-blok lainnya dilakukaan secara bertahap. Hingga kini, gedung kantor tersebut masih terus dipergunakan walaupun nomenklatur Kantor Wilayah Administrasi berubaah di tahun 1991 menjadi Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan.
Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan 1991
Dalam jangka waktu 30 tahun, pemakaian gedung Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan di Jalan Trunojoyo Nomor 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan telah berubah, seiring dengan perubahan signifikan di wilayah Jakarta Selatan, baik dalam jumlah penduduk, jumlah pegawai maupun pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan keamanan.
Perubahan-perubahan yang sangat cepat tentunya ikut mempengaruhi pelayanan pemerintah terhadap masyarakat di Jakarta Selatan dan salah satunya yang terasa adalah penggunaan kantor di Jalan Trunojoyo yang sudah tidak memenuhi standar pelayanan sebagai Kantor Pelayanan Masyarakat.
tulis komentar anda