Pemuda Lintas Agama Deklarasikan Relawan Pancasila Muda di Gedung Juang
Rabu, 24 Februari 2021 - 16:08 WIB
JAKARTA - Kelompok Pemuda Lintas Agama menggelar deklarasi RelawanPancasila muda. Relawan ini dibentuk dengan dasar untuk menyoroti ancaman radikalisme di Indonesia yang kian mengkhawatirkan. Pergerakan paham kekerasan ini terus menyelinap di setiap kehidupan masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan zaman.
Ketua Umum Pengurus Besar Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), sekaligus salah satu inisiator Relawan Muda Pancasila Bintang Wahyu Saputra mengatakan, deklarasi Relawan Muda Pancasila ini merupakan bentuk kegelisahan dan bentuk kerja nyata para anak muda yang menginginkan persatuan dan kesatuan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kepancasilaan. Ia sendiri melihat kondisi kekinian, bahwa sudah ada keretakan yang dimulai oleh tindakan tindakan provokatif oleh pihak-pihak tertentu.
"Tentu ini sangat kita sayangkan, karena Pancasila ini sudah ada dan ini merupakan konsensus bersama para founding father bangsa kita, yang tetap harus kita jaga. Kita anak-anak muda akan menjadi garda terdepan dalam melawan siapa pun yang ingin merontokkan Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara kita," kata Bintang dalam deklarasi yang digelar di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).
Dijelaskan Bintang, radikalisme adalah bentuk pemikiran dan pemikiran tersebut harus dilawan dengan pemikiran. Anak-anak muda sekarang ini cenderung bertindak radikal karena pemikiran-pemikirannya atau nilai-nilai Pancasila tidak meresap kepada anak-anak muda, seperti di dalam kampus dan lain sebagainya. "Oleh karena itu, kita juga akan bersinergi dengan berbagai lapisan dan kita akan mengajak, karena kita juga organisasi kemasyarakatan pemuda, kita punya basis di masing-masing wilayah, kita punya basis di masing-masing tempat, bahkan di kampus-kampus di manapun, di tempat-tempat ibadah, kita akan menanamkan nilai-nilai Pancasila, agar segera diamalkan. Kita akan mengembalikan apa itu Pancasila," jelasnya.
Para tokoh agama seperti pendeta Rony mandang yang menjabat sebagai ketua umum gereja gereja dan lembaga lembaga Injil Indonesia, SURES KUMAR sebagai ketum perhimpunan pemuda Hindu , Budi Santoso sebagai pengurus pusat majelis tinggi agama konghucu, juga menjelaskan di masa saat ini perlu di bentuk anak anak muda yang peduli terhadap nilai nilai Pancasila dan mengajak semua elemen lapisan masyarakat agar bersama sama menjaga kedamaian antar umat beragama dan menolak hoaks serta permusuhan antar golongan.
Sejumlah tokoh agama dan tokoh-tokoh pemuda masyarakat menjadi pembicara. Mereka memberikan dorongan dan memberikan saran kepada anak-anak muda untuk berpikir dan beperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Ketum Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdhan Zoelva, pengurus pusat majelis tinggi agama Konghucu Indonesia Budi Santoso Tanuwibowo, Ketum Perseketuan gereja-gereja & lembaga lembaga Injil Indonesia Pendeta Ronny Mandang, Pimpinan Pusat Permabudhi Profesor Philip K Widjaja, Ketum Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Sures Kumar, dan Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmojo yang diwakilkan oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Pastor Antonius Haryanto, para tokoh ini hadir secara virtual melalui zoom meeting.
Selain itu, hadir pula secara langsung sejumlah ketua organisasi kemasyarakatan dan kepemudaam yakni, PB SEMMI, PB PERISAI, PERADAH, GMKI, PK, GEMABUDHI, IPTI, dan GEMAKU. Mereka hadir dengan diwakili oleh masing-masing ketua umum.
Ketua Umum Pengurus Besar Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), sekaligus salah satu inisiator Relawan Muda Pancasila Bintang Wahyu Saputra mengatakan, deklarasi Relawan Muda Pancasila ini merupakan bentuk kegelisahan dan bentuk kerja nyata para anak muda yang menginginkan persatuan dan kesatuan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kepancasilaan. Ia sendiri melihat kondisi kekinian, bahwa sudah ada keretakan yang dimulai oleh tindakan tindakan provokatif oleh pihak-pihak tertentu.
"Tentu ini sangat kita sayangkan, karena Pancasila ini sudah ada dan ini merupakan konsensus bersama para founding father bangsa kita, yang tetap harus kita jaga. Kita anak-anak muda akan menjadi garda terdepan dalam melawan siapa pun yang ingin merontokkan Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara kita," kata Bintang dalam deklarasi yang digelar di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).
Dijelaskan Bintang, radikalisme adalah bentuk pemikiran dan pemikiran tersebut harus dilawan dengan pemikiran. Anak-anak muda sekarang ini cenderung bertindak radikal karena pemikiran-pemikirannya atau nilai-nilai Pancasila tidak meresap kepada anak-anak muda, seperti di dalam kampus dan lain sebagainya. "Oleh karena itu, kita juga akan bersinergi dengan berbagai lapisan dan kita akan mengajak, karena kita juga organisasi kemasyarakatan pemuda, kita punya basis di masing-masing wilayah, kita punya basis di masing-masing tempat, bahkan di kampus-kampus di manapun, di tempat-tempat ibadah, kita akan menanamkan nilai-nilai Pancasila, agar segera diamalkan. Kita akan mengembalikan apa itu Pancasila," jelasnya.
Para tokoh agama seperti pendeta Rony mandang yang menjabat sebagai ketua umum gereja gereja dan lembaga lembaga Injil Indonesia, SURES KUMAR sebagai ketum perhimpunan pemuda Hindu , Budi Santoso sebagai pengurus pusat majelis tinggi agama konghucu, juga menjelaskan di masa saat ini perlu di bentuk anak anak muda yang peduli terhadap nilai nilai Pancasila dan mengajak semua elemen lapisan masyarakat agar bersama sama menjaga kedamaian antar umat beragama dan menolak hoaks serta permusuhan antar golongan.
Sejumlah tokoh agama dan tokoh-tokoh pemuda masyarakat menjadi pembicara. Mereka memberikan dorongan dan memberikan saran kepada anak-anak muda untuk berpikir dan beperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Ketum Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdhan Zoelva, pengurus pusat majelis tinggi agama Konghucu Indonesia Budi Santoso Tanuwibowo, Ketum Perseketuan gereja-gereja & lembaga lembaga Injil Indonesia Pendeta Ronny Mandang, Pimpinan Pusat Permabudhi Profesor Philip K Widjaja, Ketum Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Sures Kumar, dan Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmojo yang diwakilkan oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Pastor Antonius Haryanto, para tokoh ini hadir secara virtual melalui zoom meeting.
Selain itu, hadir pula secara langsung sejumlah ketua organisasi kemasyarakatan dan kepemudaam yakni, PB SEMMI, PB PERISAI, PERADAH, GMKI, PK, GEMABUDHI, IPTI, dan GEMAKU. Mereka hadir dengan diwakili oleh masing-masing ketua umum.
(mhd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda