5 RT di Bidara Cina Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter
Senin, 08 Februari 2021 - 13:06 WIB
Sejumlah warga Kampung Dalam, Cawang Atas, Bidara Cina, Jakarta Timur, mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir.Foto/SINDOnews/Okto Rizki Alpino
JAKARTA - Hujan lebat yang melanda wilayah Jakarta pada Minggu (7/2/2021) malam membuat permukiman warga di Kampung Dalam, Cawang Atas, Bidara Cina, Jakarta Timur dikepung banjir setinggi 2,5 meter. Akibatnya, sebagian warga di 5 RT harus mengungsi.
Mulgi warga sekitar mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung yang berada tak jauh dari permukiman warga. "Ada lima RT, RT 3, RT, 6, RT 10, RT 12, sama RT 13/RW 1, paling tinggi 2,5 meter," kata Mulgi di lokasi, Senin (8/2/2021).
Dikatakan Mulgi, saat ini warga sebagian sudah mengungsi ke posko pengungsian yang telah disediakan pihak Kelurahan. Mereka disebar ke beberapa titik untuk mengatasi kerumunan. "Kita di sini ada kurang lebih 4 tempat pengungsian, di RPTRA ada dua, di musala dan masjid," ujarnya.
Rusdi warga lainnya menjelaskan, kondisi posko pengungsian yang menjadi tempat istirahat sementara warga terdampak cukup baik lantaran titik pengungsian sudah disebar. "Kita di sini enggak terlalu tumpuk-tumpukan karena sekarang lagi kondisi pandemi jadi lebih bahaya kalau engga dibatasi," ucapnya.
Mulgi warga sekitar mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung yang berada tak jauh dari permukiman warga. "Ada lima RT, RT 3, RT, 6, RT 10, RT 12, sama RT 13/RW 1, paling tinggi 2,5 meter," kata Mulgi di lokasi, Senin (8/2/2021).
Dikatakan Mulgi, saat ini warga sebagian sudah mengungsi ke posko pengungsian yang telah disediakan pihak Kelurahan. Mereka disebar ke beberapa titik untuk mengatasi kerumunan. "Kita di sini ada kurang lebih 4 tempat pengungsian, di RPTRA ada dua, di musala dan masjid," ujarnya.
Baca Juga
Rusdi warga lainnya menjelaskan, kondisi posko pengungsian yang menjadi tempat istirahat sementara warga terdampak cukup baik lantaran titik pengungsian sudah disebar. "Kita di sini enggak terlalu tumpuk-tumpukan karena sekarang lagi kondisi pandemi jadi lebih bahaya kalau engga dibatasi," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda