Antisipasi Penyelundupan Narkoba, Kakanwilkumham Jakarta Janji Optimalkan Intelijen Lapas
Rabu, 27 Januari 2021 - 10:02 WIB
JAKARTA - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumham) DKI Jakarta , Liberty Sitinjak mengatakan, pihaknya segera mengoptimalkan intelijen lapas guna mengantisipasi penyelundupan narkotika yang makin masif.
"Optimalisasi intelijen lapas, itu yang mau kita garap ke depan ini. Supaya betul - betul dapat mendeteksi orang-orang yang pantas kita curigai. Sekarang kita harus lebih kencang. Itulah ke depan yang akan kita targetkan dalam mengatasi kondisi lapas itu. Kami harus memperbaiki diri kami sendiri," ungkapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2021).
Pembentukan intelijen tersebut, sambungnya, akan dikoordinasikan ke Direktorat Jenderal. Menurut Sitinjak, di Direktorat Jendral itu ada Direktur kemanan dan intelijen. (Baca juga; Sidang Gugatan Raffi Ahmad Digelar Hari Ini di Pengadilan Negeri Depok )
"Ini yang saya minta nanti dioptimalkan dari Dirjen, apakah memakai dari Dirjen atau ada yang dia tunjuk dari dalam secara silent. Ini masih koordinasi lagi, karena tanpa itu kita selalu kebobolan," tambahnya. (Baca juga; Wagub DKI Minta Warga Jadikan Protokol Kesehatan Kebutuhan Sehari-hari )
Perihal maraknya isu keterlibatan pegawai dalam memasukan handphone serta barang terlarang lainnya ke dalam rutan dan lapas, Sitinjak membantah adanya stigma tersebut. Pasalnya, beberapa kali pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus penyalahgunan narkotika yang melibatkan narapidana di Lapas Cipinang, Lapas Salemba, dan Rutan Cipinang.
"Yang perlu dicatat, enggak ada itu pegawai kita yang secara terang-terangan bahwa bebas bawa sabu ke dalam. Itu bisa saya buktikan dari beberapa anak buah kita yang jadi narapidana. Itu fakta sekali," tambahnya.
Liberty Sitinjak berjanji akan menindak tegas setiap pegawai yang melanggar aturan dan disiplin. "Kita akan lakukan peningkatan pengawasan secara ketat. Kita juga lakukan pembinaan kepada pegawai itu," tutup pria yang juga mengejar predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tahun 2021.
"Optimalisasi intelijen lapas, itu yang mau kita garap ke depan ini. Supaya betul - betul dapat mendeteksi orang-orang yang pantas kita curigai. Sekarang kita harus lebih kencang. Itulah ke depan yang akan kita targetkan dalam mengatasi kondisi lapas itu. Kami harus memperbaiki diri kami sendiri," ungkapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2021).
Pembentukan intelijen tersebut, sambungnya, akan dikoordinasikan ke Direktorat Jenderal. Menurut Sitinjak, di Direktorat Jendral itu ada Direktur kemanan dan intelijen. (Baca juga; Sidang Gugatan Raffi Ahmad Digelar Hari Ini di Pengadilan Negeri Depok )
"Ini yang saya minta nanti dioptimalkan dari Dirjen, apakah memakai dari Dirjen atau ada yang dia tunjuk dari dalam secara silent. Ini masih koordinasi lagi, karena tanpa itu kita selalu kebobolan," tambahnya. (Baca juga; Wagub DKI Minta Warga Jadikan Protokol Kesehatan Kebutuhan Sehari-hari )
Perihal maraknya isu keterlibatan pegawai dalam memasukan handphone serta barang terlarang lainnya ke dalam rutan dan lapas, Sitinjak membantah adanya stigma tersebut. Pasalnya, beberapa kali pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus penyalahgunan narkotika yang melibatkan narapidana di Lapas Cipinang, Lapas Salemba, dan Rutan Cipinang.
"Yang perlu dicatat, enggak ada itu pegawai kita yang secara terang-terangan bahwa bebas bawa sabu ke dalam. Itu bisa saya buktikan dari beberapa anak buah kita yang jadi narapidana. Itu fakta sekali," tambahnya.
Liberty Sitinjak berjanji akan menindak tegas setiap pegawai yang melanggar aturan dan disiplin. "Kita akan lakukan peningkatan pengawasan secara ketat. Kita juga lakukan pembinaan kepada pegawai itu," tutup pria yang juga mengejar predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tahun 2021.
(wib)
tulis komentar anda