Viral Polisi di Tangerang Masuk Tempat Sembahyang Pakai Sepatu, Begini Kronologisnya
Sabtu, 16 Januari 2021 - 19:57 WIB
TANGERANG - Sebuah video rekaman CCTV yang memuat adegan sikap arogan polisi tersebar luas di media sosial. Rekaman tersebut menampilkan adegan dua orang anggota polisi memaksa masuk ke dalam ruangan yang diduga merupakan sebuah tempat ibadah yang terletak di dalam sebuah tempat hiburan malam.
Baca Juga: Prajurit Marinir Turun Tangan Bantu Tangani Banjir Kalimantan Selatan
Saat dikonfirmasi, pemilik lokasi hiburan, I Gusti Agung Sutan Wijaya, membenarkan bahwa video rekaman CCTV tersebut terjadi di tempat usaha miliknya dan terjadi pada malam pergantian tahun. Hal tersebut bermula saat polisi menertibkan lokasi hiburan malam di masa PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) meskipun tempat usaha miliknya sedang tutup.
Baca Juga: Bencana Alam Bertubi-tubi, Jangan Lupa Membaca Doa Ini
"Lokasi tempat usaha saya memang waktu malam Tahun Baru tidak buka, tapi memang ada beberapa karyawan di dalam yang habis makan bersama, rencananya juga memang mau ada doa bersama," jelas Gusti, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: 2 Oknum Polisi Masuk Masjid Pakai Sepatu Dihukum Disiplin 14 Hari
Tidak berselang lama, petugas gabungan dari pihak kepolisian, TNI dan pemerintah daerah, melakukan penggerebekkan pada lokasi tersebut. Seluruh karyawan pun kooperatif dengan petugas, dan menunjukkan jika ruangan yang ada ditempat tersebut kosong. Namun, memang didapati satu ruangan yang tidak diperkenankan untuk dibuka yang merupakan tempat sembahyang.
Baca Juga: Disetujui Jokowi, PNS dengan 4 Jabatan Ini Dapat Tambahan Tunjangan
"Saya bukain semuanya, tapi memang ada satu ruangan yang sengaja tidak dibuka, karena saya umat Hindu, itu lokasi saya pakai untuk meditasi dan sembahyang. Pas saat itu lah, polisi ini maksa buka, padahal saya bilang itu tempat ibadah saya," ungkapnya.
Baca juga: Tempat Ibadah di Jalan Raya Akan Mendata Pengunjung saat PSBB Transisi
Hingga akhirnya, untuk meredam suasana pihaknya memilih untuk membuka ruang meditasi atau sembahyang tersebut. Sebelum dibuka, petugas juga sudah diberitahu bahwa tempat tersebut adalah tempat suci. Namun 3 orang petugas masuk ke dalam dengan menggunakan sepatu yang pada saat itu kotor karena lumpur.
"Sebelum dibuka, sudah diberitahu bahwa ini tempat sembahyang. Setelah dibuka polisi ini malah masuk ke dalam ruangan sembahyang saya pakai sepatu. Jujur saya sedih, karena di agama kami, itu tempat suci dan tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam, apa lagi memakai alas kaki," tukasnya.
Baca Juga: Prajurit Marinir Turun Tangan Bantu Tangani Banjir Kalimantan Selatan
Saat dikonfirmasi, pemilik lokasi hiburan, I Gusti Agung Sutan Wijaya, membenarkan bahwa video rekaman CCTV tersebut terjadi di tempat usaha miliknya dan terjadi pada malam pergantian tahun. Hal tersebut bermula saat polisi menertibkan lokasi hiburan malam di masa PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) meskipun tempat usaha miliknya sedang tutup.
Baca Juga: Bencana Alam Bertubi-tubi, Jangan Lupa Membaca Doa Ini
"Lokasi tempat usaha saya memang waktu malam Tahun Baru tidak buka, tapi memang ada beberapa karyawan di dalam yang habis makan bersama, rencananya juga memang mau ada doa bersama," jelas Gusti, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: 2 Oknum Polisi Masuk Masjid Pakai Sepatu Dihukum Disiplin 14 Hari
Tidak berselang lama, petugas gabungan dari pihak kepolisian, TNI dan pemerintah daerah, melakukan penggerebekkan pada lokasi tersebut. Seluruh karyawan pun kooperatif dengan petugas, dan menunjukkan jika ruangan yang ada ditempat tersebut kosong. Namun, memang didapati satu ruangan yang tidak diperkenankan untuk dibuka yang merupakan tempat sembahyang.
Baca Juga: Disetujui Jokowi, PNS dengan 4 Jabatan Ini Dapat Tambahan Tunjangan
"Saya bukain semuanya, tapi memang ada satu ruangan yang sengaja tidak dibuka, karena saya umat Hindu, itu lokasi saya pakai untuk meditasi dan sembahyang. Pas saat itu lah, polisi ini maksa buka, padahal saya bilang itu tempat ibadah saya," ungkapnya.
Baca juga: Tempat Ibadah di Jalan Raya Akan Mendata Pengunjung saat PSBB Transisi
Hingga akhirnya, untuk meredam suasana pihaknya memilih untuk membuka ruang meditasi atau sembahyang tersebut. Sebelum dibuka, petugas juga sudah diberitahu bahwa tempat tersebut adalah tempat suci. Namun 3 orang petugas masuk ke dalam dengan menggunakan sepatu yang pada saat itu kotor karena lumpur.
"Sebelum dibuka, sudah diberitahu bahwa ini tempat sembahyang. Setelah dibuka polisi ini malah masuk ke dalam ruangan sembahyang saya pakai sepatu. Jujur saya sedih, karena di agama kami, itu tempat suci dan tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam, apa lagi memakai alas kaki," tukasnya.
(thm)
tulis komentar anda