Beda Angka Data dan Lapangan, Anies Minta Alat PCR Diperbanyak

Jum'at, 17 April 2020 - 08:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemukan bahwa data kasus virus Corona (Covid-19) yang diumumkan setiap harinya berbeda dengan kondisi di lapangan. Namun, menurutnya, hal ini bukan karena datanya berbeda tetapi, ini terjadi lantaran baru sedikit orang yang dites sehingga, diperlukan lebih banyak alat tes Corona atau polymerase chain reaction (PCR) agar semakin banyak masyarakat yang bisa dites.

“Lalu terkait kebijakan pengetesan. Pengetesan Covid-19 ini punya potensi kekeliruan cukup tinggi. Karena itu, kami mendorong kapasitasnya ditingkatkan untuk tes PCR. Pada saat ini, di Jakarta ada 23 laboratorium dalam jejaring penanganan Covid-19. Dari 23 laboratorium ini, kapasitas per hari akan bisa dicapai 4.524. Kami berharap nanti nambah dari Kalbe Farma dengan kapasitas 4 ribu-an, sehingga nanti jadi 8 ribu per hari,” kata Anies dalam rapat virtual dengan Tim Pengawas (Timwas) Penanganan Covid-19 DPR, Kamis 16 April 2020.

Menurut Anies, alat yang ada masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan. Untuk itu, pihaknya akan fokus terhadap penggunaan alat tes PCR ketimbang rapid test karena, rapid test berpotensi false negative dan itu berbahaya.



Soal data pengetesan, Anies mengaku datanya sama dengan apa yang disampaikan Pemerintah Pusat setiap harinya lewat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Namun, pihaknya menemukan hasil yang berbeda di lapangan lantaran masih sedikit orang yang menjalani tes.

“Tapi di lapangan kami menemukan angka yg berbeda. Ini bukan menggambarkan perbedaan kenyataan, tapi ini menggambarkan besarnya yang ditesting. Jadi penduduk kita 10 juta, kalau yang dites hanya sedikit, maka yang positif cuma sedikit. Kalau yang ditesting banyak, maka yang positif bisa jadi lebih banyak,” terang Anies.

“Angka positif hari ini blm tentu mencerminkan keadaan lapangan. Karena kemampuan testingnya terbatas,” imbuhnya. (Baca juga: Anies: PSBB DKI Jakarta Hampir Pasti Diperpanjang )

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini berpendapat, kalau seluruh daerah bisa meningkatkan kemampuan testing, maka Indonesia punya potret yang lebih baik dan bisa melakukan pencegahan lebih baik. “Kalau testing tidak dilakukan baik, maka selalu ada selisih signifikan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Timwas Penanganan Covid-19, Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong memperbanyak kapasitas testing Covid-19 dan pelayanan rumah sakit lainnya. Dan beberapa rekomendasi yang disampaikan Gubernur diapresiasi Anggota dan sudah dicatat dan menjadi bagian penting salam perjalanan Timwas.

“PSBB di Jakarta semoga menjadi contoh bagi PSBB berikutnya di berbagai daerah di Tanah Air,” tandas Wakil Ketua DPR Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More