Kaya Potensi Ekonomi Kreatif, UI Dorong Pengembangan Kota Tua sebagai Heritage Tourism

Selasa, 29 Desember 2020 - 09:06 WIB
Kota Tua dengan objek wisata sejarah yang berbasis warisan budaya dan merupakan wilayah perkotaan tempo dulu.Foto/Istimewa
JAKARTA - Salah satu wisata unggulan di DKI Jakarta adalah Kota Tua dengan objek wisata sejarah yang berbasis warisan budaya dan merupakan wilayah perkotaan tempo dulu. Kawasan Kota Tua harusnya menjadi daerah tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara dan memiliki keunikan sehingga dapat berkompetisi dalam skala global.

Kawasan Kota Tua terdapat lima zone, yaitu kawasan Sunda Kelapa, Fatahillah, Pecinan, Pekojan, dan kawasan peremajaan yang masing-masing sangat unik dan berbeda karakteristiknya. Saat ini, baru zone kawasan Fatahillah dan peremajaan yang banyak disentuh dan menjadi pusat pengembangan oleh para pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, akademisi, dan bisnis.

Sedangkan zone lainnya masih belum dikembangkan secara optimal. Sehingga perlu dilakukan pengembangan produk dan paket wisata yang mengintegrasikan zone-zone tersebut agar dapat menjadi paket wisata yang inovatif dan menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan.



Hal ini sejalan dengan rencana penataan ke depannya tentang keberadaan Kota tua yang berada di tengah kota menjadikan kota yang nyaman sesuai dengan visi dan misi Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan revitalisasi, yaitu pembangunan penataan ulang kota tua, sehingga menjadi kawasan wisata wilayah perkotaan tempo dulu (sejarah).

Pengembangan kawasan wisata Kota Tua diperlukan juga peran serta dari para komunitas yang dapat menjadi daya tarik wisata, salah satunya di Museum Fatahillah. Ada banyak komunitas di sana, diantaranya Paguyuban Sepeda Onthel, Manusia Patung, Seni Karakter Kota Tua, dan komunitas lainnya yang terkait dengan bidang musik dan seni.

Saat ini, Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) sedang menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di kawasan Kota Tua. Kegiatan ini dilaksanakan Dosen Tetap Program Penyiaran Multimedia Pendidikan Vokasi, yang diketuai oleh Rahmi Setiawati bersama Tim Dosen dari Prodi Pariwisata dan Kesehatan melalui Program IPTEKS Bagi Masyarakat dengan tema SDGs “Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat, Melalui Pembangunan Komunitas Sebagai Pendukung Daya Tarik Wisata di Wilayah Perkotaan”.

Tujuan kegiatan ini diantaranya membangun kesadaran dan komunikasi dengan komunitas dalam menciptakan peningkatan ekonomi bagi kesejahteraan komunitas sekitar Kota Tua. (Baca: Bangun Dua Jembatan di Kawasan Istana, Pemkot Bogor Pinjam Rp194 Miliar)

“Tahap awal melakukan pemetaan komunitas yang berada di Kota Tua, kemudian membuat rancangan pemberdayaan komunitas untuk peningkatan ekonomi, dan tahap akhir adalah membangun ekonomi kreatif komunitas melalui digital," ujar Rahmi Setiawati, Selasa (29/12/2020).

Menurut Rahmi, kegiatan ini perlu dilakukan karena masa pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kondisi komunitas di lingkungan Museum Fattahilah. Mereka tidak bisa mencari nafkah di sekitar lingkungan Museum Fattahilah, sehingga sebagian dari anggota komunitas, yang tidak bisa bertahan hidup di Ibu Kota, memilih kembali ke daerah asalnya. Bahkan untuk bertahan ada yang menjual properti yang biasa digunakan untuk pertunjukan pada saat ada atraksi/aktivitas event.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More