Gereja Katedral Jakarta Ternyata Nama Lainnya Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
Jum'at, 25 Desember 2020 - 12:54 WIB
JAKARTA - Bagi anda yang belum tahu nama resmi Gereja Katedral Jakarta ternyata ini nama resminya, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming atau Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
(Baca juga : Ratu Inggris Rayakan Natal Tanpa Kehadiran Anak dan Cucu )
Informasi ini diambil dari situs cagarbudaya.kemdikbud.go.id sebagaimana dikutip SINDOnews, Jumat (25/12/2020).
Gereja ini menempati lahan seluas 12.021 meter persegi dan luas bangunan 1.679 meter persegi. Gedung gereja ini dibangun dengan gaya arsitektur neogotik dari Eropa yang merupakan gaya yang lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad lalu. (Baca juga: Dekorasi Natal 2020 di Gereja Katedral Jakarta Padukan Budaya Lokal dan Tradisi Kristiani)
Gedung gereja yang ramping dan monumental dilengkapi daun pintu yang menjulang tinggi dan banyak jendela. Jendela-jendela tersebut dihiasi lukisan yang menjelaskan tentang peristiwa jalan salib yang pernah dialami Yesus Kristus.
(Baca juga : Huawei Sudah Siapkan Hadiah Natal dan Tahun Baru, Anda Cuma Tinggal Tunjuk )
Tepat di bawah lukisan tersebut di bagian kanan dan kiri gereja terdapat empat bilik yang digunakan sebagai tempat untuk pengakuan dosa. Sementara di bagian depan terdapat altar suci pemberian dari Komisaris Jenderal Du Bus ge Gisignies.
Ruangan-ruangan ini memiliki pintu kaca-timah yang bergaya Art & Craft seperti juga terlihat pada dinding-dindingnya. Kaca-kaca timah yang ada pada jendela kaca bulat atau rose maupun pada jendela-jendela lainnya lebih bermotif keagamaan. Kaca-kaca ini memberi efek indah pada interior gereja.
(Baca juga : Ratu Inggris Rayakan Natal Tanpa Kehadiran Anak dan Cucu )
Informasi ini diambil dari situs cagarbudaya.kemdikbud.go.id sebagaimana dikutip SINDOnews, Jumat (25/12/2020).
Gereja ini menempati lahan seluas 12.021 meter persegi dan luas bangunan 1.679 meter persegi. Gedung gereja ini dibangun dengan gaya arsitektur neogotik dari Eropa yang merupakan gaya yang lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad lalu. (Baca juga: Dekorasi Natal 2020 di Gereja Katedral Jakarta Padukan Budaya Lokal dan Tradisi Kristiani)
Gedung gereja yang ramping dan monumental dilengkapi daun pintu yang menjulang tinggi dan banyak jendela. Jendela-jendela tersebut dihiasi lukisan yang menjelaskan tentang peristiwa jalan salib yang pernah dialami Yesus Kristus.
(Baca juga : Huawei Sudah Siapkan Hadiah Natal dan Tahun Baru, Anda Cuma Tinggal Tunjuk )
Tepat di bawah lukisan tersebut di bagian kanan dan kiri gereja terdapat empat bilik yang digunakan sebagai tempat untuk pengakuan dosa. Sementara di bagian depan terdapat altar suci pemberian dari Komisaris Jenderal Du Bus ge Gisignies.
Ruangan-ruangan ini memiliki pintu kaca-timah yang bergaya Art & Craft seperti juga terlihat pada dinding-dindingnya. Kaca-kaca timah yang ada pada jendela kaca bulat atau rose maupun pada jendela-jendela lainnya lebih bermotif keagamaan. Kaca-kaca ini memberi efek indah pada interior gereja.
tulis komentar anda