Munarman: Massa Aksi 1812 Sudah Mundur, Malas Menghadapi Rezim Bengis dan Kejam
Jum'at, 18 Desember 2020 - 15:50 WIB
JAKARTA - Aparat gabungan TNI-Polri memukul mundur massa aksi 1812 yang melakukan demonstrasi di sekitaran Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020) sore. Pembubaran itu terkait dengan penegakan protokol kesehatan Covid-19.
(Baca juga : Putin soal Kartun Nabi Muhammad: Hina Agama Orang, Reaksi Balik Tak Terhindarkan )
Sekretaris DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menuturkan, tindakan pembubaran massa yang berdemonstrasi adlaah bentuk bahwa negara bersikap diktator. Bahkan, Munarman menyebut bahwa pemerintah melanggar supremasi hukum.
"Pembubaran adalah bentuk bentuk dari neo otoritarianisme. Terbukti sudah negara ini sedang dikuasai oleh rezim diktator yang sudah melanggar prinsip prinsip the rule of law," kata Munarman ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (18/12/2020). (Baca: Ultimatum Massa Aksi 1812, Kapolres Jakarta Pusat: Jika Melawan, Tangkap, Angkut)
Dia menuturkan, atas tindakan teesebut, massa aksi lebih memilih untuk meninggalkan lokasi demo. Menurutnya, massa aksi malas berurusan dengan rezim yang kejam."Massa sudah mundur dan sudah membubarkan diri, karena malas menghadapi rezim bengis dan kejam ini," ujarnya.
(Baca juga : Masuk Gedung DPR Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19 )
Seperti diketahui, Aksi 1812 bertajuk ‘Tegakkan Keadilan, Selamatkan NKRI. Aksi ini akan dihadiri berbagai organisasi masyarakat (Ormas). Di antaranya, FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan lainnya. Mereka menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI dan pembebasan Habib Rizieq Shihab.
(Baca juga : Putin soal Kartun Nabi Muhammad: Hina Agama Orang, Reaksi Balik Tak Terhindarkan )
Sekretaris DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menuturkan, tindakan pembubaran massa yang berdemonstrasi adlaah bentuk bahwa negara bersikap diktator. Bahkan, Munarman menyebut bahwa pemerintah melanggar supremasi hukum.
"Pembubaran adalah bentuk bentuk dari neo otoritarianisme. Terbukti sudah negara ini sedang dikuasai oleh rezim diktator yang sudah melanggar prinsip prinsip the rule of law," kata Munarman ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (18/12/2020). (Baca: Ultimatum Massa Aksi 1812, Kapolres Jakarta Pusat: Jika Melawan, Tangkap, Angkut)
Dia menuturkan, atas tindakan teesebut, massa aksi lebih memilih untuk meninggalkan lokasi demo. Menurutnya, massa aksi malas berurusan dengan rezim yang kejam."Massa sudah mundur dan sudah membubarkan diri, karena malas menghadapi rezim bengis dan kejam ini," ujarnya.
(Baca juga : Masuk Gedung DPR Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19 )
Seperti diketahui, Aksi 1812 bertajuk ‘Tegakkan Keadilan, Selamatkan NKRI. Aksi ini akan dihadiri berbagai organisasi masyarakat (Ormas). Di antaranya, FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan lainnya. Mereka menuntut penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI dan pembebasan Habib Rizieq Shihab.
(hab)
tulis komentar anda