Khawatir Hasil Diputarbalikkan, Massa Aksi 1812 Ogah Ikuti Rapid Test
Jum'at, 18 Desember 2020 - 14:22 WIB
JAKARTA - Polri dan TNI telah menyiapkan tim medis yang akan melakukan rapid test dan rapid antigen untuk massa aksi 1812 di kawasan Istana Negara. Namun, massa aksi 1812 tampak enggan menuruti permintaan polisi itu.
Berdasarkan pantauan, polisi bersama TNI terus melakukan imbauan dan mendatangi massa aksi 1812 yang telah berdatangan di kawasan Patung Kuda. Mereka juga mengajak agar massa aksi melakukan rapid test di tempat yang telah disediakan itu.
Namun, bukannya menuruti imbauan polisi, massa aksi itu justru menjauhi anggota yang telah mengajak mereka mengikuti rapid test. Bahkan, tak sedikit yang menolak permintaan polisi itu hingga ada yang melakukan provokasi untuk tak menuruti permintaan tersebut.
Meski begitu, anggota polisi dan TNI yang ada di lokasi masih terus saja melakukan imbauan secara langsung ke massa aksi. Pasalnya, polisi tak ingin kalau aksi demo 1812 itu menjadi klaster baru covid-19. (Baca: Bubarkan Massa Aksi 1812, Kapolres Jakarta Pusat: Pasukan Bersiap!)
Salah satu massa aksi, Ridwan mengatakan, tak ingin mengikuti rapid test yang diadakan polisi lantaran khawatir hasilnya nanti bisa diputarbalikkan dari hasil semestinya. Namun, dia mengklaim sejauh ini tak terjangkit covid-19.
"Sudah swab test kok saya juga, jadi enggak perlu ikut-ikutan rapid di sini. Kita juga tertib dan pakai masker, justru seharisnya polisi itu tak usah melarang-larang karena penyampaian pendapat itu hak masyarakat dan dibolehkan undang-undang," ucapnya.
Berdasarkan pantauan, polisi bersama TNI terus melakukan imbauan dan mendatangi massa aksi 1812 yang telah berdatangan di kawasan Patung Kuda. Mereka juga mengajak agar massa aksi melakukan rapid test di tempat yang telah disediakan itu.
Namun, bukannya menuruti imbauan polisi, massa aksi itu justru menjauhi anggota yang telah mengajak mereka mengikuti rapid test. Bahkan, tak sedikit yang menolak permintaan polisi itu hingga ada yang melakukan provokasi untuk tak menuruti permintaan tersebut.
Meski begitu, anggota polisi dan TNI yang ada di lokasi masih terus saja melakukan imbauan secara langsung ke massa aksi. Pasalnya, polisi tak ingin kalau aksi demo 1812 itu menjadi klaster baru covid-19. (Baca: Bubarkan Massa Aksi 1812, Kapolres Jakarta Pusat: Pasukan Bersiap!)
Salah satu massa aksi, Ridwan mengatakan, tak ingin mengikuti rapid test yang diadakan polisi lantaran khawatir hasilnya nanti bisa diputarbalikkan dari hasil semestinya. Namun, dia mengklaim sejauh ini tak terjangkit covid-19.
"Sudah swab test kok saya juga, jadi enggak perlu ikut-ikutan rapid di sini. Kita juga tertib dan pakai masker, justru seharisnya polisi itu tak usah melarang-larang karena penyampaian pendapat itu hak masyarakat dan dibolehkan undang-undang," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda