Generasi Muda Wajib Kawal Pilkada
Jum'at, 04 Desember 2020 - 19:49 WIB
JAKARTA - Generasi muda wajib mengawal Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020. Hal ini diungkapkan saat webinar bertemakan Memilih Masa Depan, Aspirasikan Harapan.
Acara tersebut terselenggara pada Kamis 3 Desember 2020 diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai lintas provinsi dan profesi.
Dihadiri oleh pembicara yakni Lucius Karus (Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI), Siti Chaakimah (Peneliti Sosial dan Lingkungan Epistema Institute), Edo Rakhman (Koordinator Koalisi Golongan Hutan), Muhammad Al-Iqbal (Kepala Departemen Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Kalbar 2020-2022). (Baca juga: Generasi Milenial Warnai Acara Virtual Expo 2020)
“Masa depan milik kita. Kita harus bersatu untuk perbaikan kehidupan di masa mendatang,” ujar Koordinator Program Pendidikan Warga Muda Isna Iskandar.
Dia mengajak seluruh pemuda menggunakan momentum Pilkada Serentak 2020 sebagai sarana membangun daerah lebih maju dan tetap memerhatikan lingkungan.
“Anak muda jangan sampai hanya menjadi kantong suara, tapi harus terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawalan pembangunan di daerah kita masing-masing," kata Isna.
Selain itu, anak muda wajib mendesak kepala daerah untuk mengusung pembangunan berkelanjutan. (Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Generasi Milenial Kehilangan Teladan Para Elite Politik)
Peneliti Senior FORMAPPI Lucius Karus menuturkan pemuda belum terlibat aktif mengisi wacana yang berkembang saat pilkada. Terlebih saat ini ruang ekspresi dari kaum muda belum terlalu kelihatan di Pilkada 2020, padahal ini kesempatan paling bagus untuk menunjukkan intervensi dari idealisme kaum muda terhadap lahirnya pemimpin-pemimpin di daerah melalui Pilkada 2020.
Koordinator Koalisi Golongan Hutan Edo Rakhman mengatakan, pilihan anak muda menentukan nasib lima tahun ke depan. “Kalau kita tidak bisa memaksimalkan momentum tersebut kehidupan anak-anak muda hari ini yang menjadi pemilih potensial akan sangat berpengaruh kehidupanya 5 tahun ke depan," ujarnya.
Acara tersebut terselenggara pada Kamis 3 Desember 2020 diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai lintas provinsi dan profesi.
Dihadiri oleh pembicara yakni Lucius Karus (Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI), Siti Chaakimah (Peneliti Sosial dan Lingkungan Epistema Institute), Edo Rakhman (Koordinator Koalisi Golongan Hutan), Muhammad Al-Iqbal (Kepala Departemen Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Kalbar 2020-2022). (Baca juga: Generasi Milenial Warnai Acara Virtual Expo 2020)
“Masa depan milik kita. Kita harus bersatu untuk perbaikan kehidupan di masa mendatang,” ujar Koordinator Program Pendidikan Warga Muda Isna Iskandar.
Dia mengajak seluruh pemuda menggunakan momentum Pilkada Serentak 2020 sebagai sarana membangun daerah lebih maju dan tetap memerhatikan lingkungan.
“Anak muda jangan sampai hanya menjadi kantong suara, tapi harus terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawalan pembangunan di daerah kita masing-masing," kata Isna.
Selain itu, anak muda wajib mendesak kepala daerah untuk mengusung pembangunan berkelanjutan. (Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Generasi Milenial Kehilangan Teladan Para Elite Politik)
Peneliti Senior FORMAPPI Lucius Karus menuturkan pemuda belum terlibat aktif mengisi wacana yang berkembang saat pilkada. Terlebih saat ini ruang ekspresi dari kaum muda belum terlalu kelihatan di Pilkada 2020, padahal ini kesempatan paling bagus untuk menunjukkan intervensi dari idealisme kaum muda terhadap lahirnya pemimpin-pemimpin di daerah melalui Pilkada 2020.
Koordinator Koalisi Golongan Hutan Edo Rakhman mengatakan, pilihan anak muda menentukan nasib lima tahun ke depan. “Kalau kita tidak bisa memaksimalkan momentum tersebut kehidupan anak-anak muda hari ini yang menjadi pemilih potensial akan sangat berpengaruh kehidupanya 5 tahun ke depan," ujarnya.
tulis komentar anda