Maling Gasak Ratusan Juta dari Grosir Sembako di Ciputat, Ada Jejak Ceceran Darah
Rabu, 02 Desember 2020 - 23:33 WIB
TANGERANG SELATAN - Sebuah ruko grosir kebutuhan barang pokok dan rokok di Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), dibobol maling . Total seluruh uang dalam laci serta barang yang dibawa lari bernilai hampir Rp500 juta.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh salah satu pegawai sekaligus asisten pemilik toko bernama Fadli (28) saat akan membuka folding gate pagi hari. Dia curiga karena melihat gembok telah dicopot, sedang pintu lapis kedua pun dalam posisi dirusak.
"Kejadiannya itu sekitar tanggal 19 November 2020, 2 mingguan lalu. Waktu itu kita karyawan bertiga baru mau buka, tapi pintu depan sudah dicopot gemboknya. Terus pintu masuknya juga sudah tinggal didorong aja langsung kebuka," tuturnya kepada Okezone di lokasi, Rabu (2/12/2020).
Setelah masuk ke dalam, rupanya semua barang-barang telah berantakan. Begitupun saat ketiganya mengecek lemari besi tempat penyimpanan uang, seluruh isinya raib digasak pelaku. "Kalau uang dalam lemari besi itu lebih dari Rp220 jutaan yang dicuri," tambahnya.
Tak hanya uang yang ludes dicuri, dus-dus berisi rokok dari berbagai merek ikut pula dibawa lari. Menurut Fadli, ada sekitar 16 dus yang dicuri. Sebagai gambaran, tiap dus berisi paling sedikit 4 bal, lalu tiap 1 bal berisi 10 slop, dan untuk 1 slop berisi rata-rata 20 bungkus rokok.
"Total ada 16 dus, semuanya di lantai 2. Jadi yang dicuri itu yang paling laris di pasaran aja. kalau dinilai harga 16 dus itu sekitar hampir Rp220 jutaan," jelasnya. (Baca juga; Sehari Curi 5 Motor, 2 Residivis di Tangerang Setahun Untung Rp4,5 Miliar )
Baik Fadli dan pegawai lainnya mendapati jejak ceceran darah dari tangga hingga ke lantai bagian bawah. Diyakini jika darah itu adalah bekas luka di antara pelaku saat mengambil dus-dus rokok di lantai 2. Kata dia, saat beraksi para pelaku tak menyalakan lampu hingga kondisinya gelap gulita.
"Ada ceceran darah, di tangga masih ada darahnya. Jadi itu kita yakin darah dari salah satu mereka saat mau ambil dus rokok di atas, darahnya banyak, ada yang di lantai bawah, ada yang di tangga. Menurut saya mereka terluka karena waktu ngambil dus itu kena benda-benda tajam, kan posisinya gelap semua," terangnya lagi sambil menunjukkan ceceran darah tersebut.
Para pelaku rupanya bukan pemain amatiran. Sebab, 3 kamera Close Circuid television (CCTV) yang terpasang di bagian dalam toko dicopot serta decoder perekamnya dibawa kabur untuk menghilangkan jejak. "Ada 3 titik kamera, semua dicopot. Terus decodernya dibawa pergi," ucapnya.
Sesaat setelah kejadian itu, pemilik grosir langsung mendatangi Mapolsek Ciputat Timur yang letaknya tak terlalu jauh dari lokasi. Namun di sana, kata Fadli, tak ada pembuatan laporan melainkan hanya percakapan antara pemilik toko dan petugas piket.
"Di sana owner yang bertemu petugas. Terus nggak lama, 2 polisi datang cek lokasi sambil bawa barang bukti gembok. Terus sorenya, datang lagi ada sekira 5 petugas menanyakan segala macam tentang kejadian itu," katanya. (Baca juga; Awasi Protokol Kesehatan di Tempat Hiburan Malam Kaliber, Polisi Ciduk 8 Pengguna Narkoba )
Karena para pelaku dianggap pemain lama yang terbiasa beraksi membobol toko, lantas pemilik toko memilih membuat laporan langsung ke Polda Metro Jaya, selang 1 hari setelah kejadian. Kini berdasarkan BAP yang ada, maka pengusutannya ditangani Polda Metro Jaya. "Sudah 3 kali ini toko mengalami kemalingan, tapi kerugian yang sekarang ini paling besar," jelasnya.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh salah satu pegawai sekaligus asisten pemilik toko bernama Fadli (28) saat akan membuka folding gate pagi hari. Dia curiga karena melihat gembok telah dicopot, sedang pintu lapis kedua pun dalam posisi dirusak.
"Kejadiannya itu sekitar tanggal 19 November 2020, 2 mingguan lalu. Waktu itu kita karyawan bertiga baru mau buka, tapi pintu depan sudah dicopot gemboknya. Terus pintu masuknya juga sudah tinggal didorong aja langsung kebuka," tuturnya kepada Okezone di lokasi, Rabu (2/12/2020).
Setelah masuk ke dalam, rupanya semua barang-barang telah berantakan. Begitupun saat ketiganya mengecek lemari besi tempat penyimpanan uang, seluruh isinya raib digasak pelaku. "Kalau uang dalam lemari besi itu lebih dari Rp220 jutaan yang dicuri," tambahnya.
Tak hanya uang yang ludes dicuri, dus-dus berisi rokok dari berbagai merek ikut pula dibawa lari. Menurut Fadli, ada sekitar 16 dus yang dicuri. Sebagai gambaran, tiap dus berisi paling sedikit 4 bal, lalu tiap 1 bal berisi 10 slop, dan untuk 1 slop berisi rata-rata 20 bungkus rokok.
"Total ada 16 dus, semuanya di lantai 2. Jadi yang dicuri itu yang paling laris di pasaran aja. kalau dinilai harga 16 dus itu sekitar hampir Rp220 jutaan," jelasnya. (Baca juga; Sehari Curi 5 Motor, 2 Residivis di Tangerang Setahun Untung Rp4,5 Miliar )
Baik Fadli dan pegawai lainnya mendapati jejak ceceran darah dari tangga hingga ke lantai bagian bawah. Diyakini jika darah itu adalah bekas luka di antara pelaku saat mengambil dus-dus rokok di lantai 2. Kata dia, saat beraksi para pelaku tak menyalakan lampu hingga kondisinya gelap gulita.
"Ada ceceran darah, di tangga masih ada darahnya. Jadi itu kita yakin darah dari salah satu mereka saat mau ambil dus rokok di atas, darahnya banyak, ada yang di lantai bawah, ada yang di tangga. Menurut saya mereka terluka karena waktu ngambil dus itu kena benda-benda tajam, kan posisinya gelap semua," terangnya lagi sambil menunjukkan ceceran darah tersebut.
Para pelaku rupanya bukan pemain amatiran. Sebab, 3 kamera Close Circuid television (CCTV) yang terpasang di bagian dalam toko dicopot serta decoder perekamnya dibawa kabur untuk menghilangkan jejak. "Ada 3 titik kamera, semua dicopot. Terus decodernya dibawa pergi," ucapnya.
Sesaat setelah kejadian itu, pemilik grosir langsung mendatangi Mapolsek Ciputat Timur yang letaknya tak terlalu jauh dari lokasi. Namun di sana, kata Fadli, tak ada pembuatan laporan melainkan hanya percakapan antara pemilik toko dan petugas piket.
"Di sana owner yang bertemu petugas. Terus nggak lama, 2 polisi datang cek lokasi sambil bawa barang bukti gembok. Terus sorenya, datang lagi ada sekira 5 petugas menanyakan segala macam tentang kejadian itu," katanya. (Baca juga; Awasi Protokol Kesehatan di Tempat Hiburan Malam Kaliber, Polisi Ciduk 8 Pengguna Narkoba )
Karena para pelaku dianggap pemain lama yang terbiasa beraksi membobol toko, lantas pemilik toko memilih membuat laporan langsung ke Polda Metro Jaya, selang 1 hari setelah kejadian. Kini berdasarkan BAP yang ada, maka pengusutannya ditangani Polda Metro Jaya. "Sudah 3 kali ini toko mengalami kemalingan, tapi kerugian yang sekarang ini paling besar," jelasnya.
(wib)
tulis komentar anda