Pradi Supriatna Sebut Pembangunan di Kota Depok Bergerak Lambat
Selasa, 01 Desember 2020 - 15:05 WIB
DEPOK - Pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia tampil kompak dalam debat kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok semalam. Tema debat yang diangkat tentang kesejahteraan kesehatan dan kesenjangan di era kehidupan baru.
Pradi menuturkan masalah ini sangat relevan dalam konteks kehidupan warga Depok saat ini selama 4,5 tahun menjabat sebagai wakil wali kota Depok. “Selama 4,5 tahun saya berada di dalam pemerintahan Kota Depok sebagai wakil walikota kewenangan saya terbatas bahkan bisa dibilang dibatasi. Saya merasakan pembangunan bergerak sangat lambat banyak kebijakan dibuat ke arah yang tidak tepat dan ini tidak bisa dibiarkan dan diteruskan,” katanya, Selasa (1/12/2020).
Menurutnya, Kota Depok membutuhkan pemimpin yang berani melakukan terobosan membuat inovasi menciptakan pembaruan dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Dia pun berjanji jika terpilih nanti akan menawarkan perubahan dan berkomitmen untuk mengenai Depok selama lima tahun kedepan.
“Mengatasi masalah kesehatan kami akan membenahi pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas dengan menyiapkan 3 unit ambulans setiap Kelurahan serta tugasnya sebagai rumah sakit keliling untuk menjemput warga yang sakit,” ujarnya.
Kemudian membangun Puskesmas di setiap Kelurahan dan satu unit Puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap di setiap Kecamatan serta berobat gratis di Puskesmas dan RSud cukup menunjukkan KTP Kota Depok. Lalu memperbaiki posyandu dan posbindu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat dan menugaskan 1 dokter berkunjung sekali dalam sebulan.
“Berkenaan dengan masalah ekonomi kami melakukan pelatihan entrepreneur baru UMKM, kemudahan izin dan pendampingan serta permodalan untuk warga Depok yang ingin memulai usaha setelah mengikuti pelatihan dengan minimal Rp5.000.000,” ungkapnya. (Baca: Debat Kedua Pilkada Kota Depok Tanpa Idris, Imam Paparkan Program Unggulan)
Pradi-Afifah berjanji membantu pemasaran produk produk UMKM Kota Depok offline dan online memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada warga Kota Depok khususnya kaum milenial agar Siap bekerja. Kemudian memberikan kesempatan untuk menjadi mitra Pemerintah Kota Depok.
Membenahi pasar-pasar tradisional agar menjadi modern bersih aman dan nyaman. “Membangun sarana prasarana olahraga pusat seni dan budaya sebagai tempat berkreasi warga. bekerja sama dengan BNN untuk mengatasi penyebaran narkotika. kami akan memfasilitasi warga untuk bercocok tanam di lahan terlantar yang ada di Kota Depok,” pungkasnya.
Pradi menuturkan masalah ini sangat relevan dalam konteks kehidupan warga Depok saat ini selama 4,5 tahun menjabat sebagai wakil wali kota Depok. “Selama 4,5 tahun saya berada di dalam pemerintahan Kota Depok sebagai wakil walikota kewenangan saya terbatas bahkan bisa dibilang dibatasi. Saya merasakan pembangunan bergerak sangat lambat banyak kebijakan dibuat ke arah yang tidak tepat dan ini tidak bisa dibiarkan dan diteruskan,” katanya, Selasa (1/12/2020).
Menurutnya, Kota Depok membutuhkan pemimpin yang berani melakukan terobosan membuat inovasi menciptakan pembaruan dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Dia pun berjanji jika terpilih nanti akan menawarkan perubahan dan berkomitmen untuk mengenai Depok selama lima tahun kedepan.
“Mengatasi masalah kesehatan kami akan membenahi pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas dengan menyiapkan 3 unit ambulans setiap Kelurahan serta tugasnya sebagai rumah sakit keliling untuk menjemput warga yang sakit,” ujarnya.
Kemudian membangun Puskesmas di setiap Kelurahan dan satu unit Puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap di setiap Kecamatan serta berobat gratis di Puskesmas dan RSud cukup menunjukkan KTP Kota Depok. Lalu memperbaiki posyandu dan posbindu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat dan menugaskan 1 dokter berkunjung sekali dalam sebulan.
“Berkenaan dengan masalah ekonomi kami melakukan pelatihan entrepreneur baru UMKM, kemudahan izin dan pendampingan serta permodalan untuk warga Depok yang ingin memulai usaha setelah mengikuti pelatihan dengan minimal Rp5.000.000,” ungkapnya. (Baca: Debat Kedua Pilkada Kota Depok Tanpa Idris, Imam Paparkan Program Unggulan)
Pradi-Afifah berjanji membantu pemasaran produk produk UMKM Kota Depok offline dan online memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada warga Kota Depok khususnya kaum milenial agar Siap bekerja. Kemudian memberikan kesempatan untuk menjadi mitra Pemerintah Kota Depok.
Membenahi pasar-pasar tradisional agar menjadi modern bersih aman dan nyaman. “Membangun sarana prasarana olahraga pusat seni dan budaya sebagai tempat berkreasi warga. bekerja sama dengan BNN untuk mengatasi penyebaran narkotika. kami akan memfasilitasi warga untuk bercocok tanam di lahan terlantar yang ada di Kota Depok,” pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda