Banyak Tanah Sengketa Sebabkan Jakarta Barat Tergenang
Sabtu, 28 November 2020 - 09:01 WIB
JAKARTA - Banyaknya tanah atau lahan sengketa di Jakarta Barat membuat sebagian wilayah Jakarta Barat tergenang. Keadaan tersebut membuat banyak wilayah Jakarta Barat yang belum rampung dibangun sheet pile (dinding beton).
“Kenapa belum rampung, karena banyak lahan sengketa. Kami kebingungan untuk membayarkan ke siapa,” kata Kasudis SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, Jumat (27/11/2020).
Purwanti memaparkan beberapa titik itu di antaranya di bantaran kali angke, Kembangan - Cengkareng, Jakarta Barat. Di kawasan itu sedikitnya ada lebih dari empat titik yang belum dibangun sheet pile. (Baca juga; Gawat! Banjir Rob Sudah sampai Kebon Jeruk dan Grogol Jakbar )
Ada juga beberapa titik di sekitar Duri Kosambi yang berbatasan dengan Tangerang. Di sana sedikitnya ada 20 meter yang belum dibangun sheet pile. Kemudian di kembangan utara ada pula yang belum dibangun sheet pile sepanjang 60 meter, serta dua titik di Rawa Buaya yang bila digabungkan menjadi sekitar 80 meter.
Hanya saja untuk membangun sheet pile oleh Kementrian PUPR, Pemprov DKI wajib melakukan pembebasan lahan di sana. Hanya saja untuk proses pembebasan lahan terbentur beberapa status lahan. (Baca juga; Khawatir Banjir Kiriman dari Bogor, Pemkot Jakarta Timur Buat Kampung Tangguh Bencana )
“Misalnya seperti di Kembangan Utara dan Duri Kosambi. Pemilik lahannya merupakan perusahaan swasta yang kini telah bangkrut. Titik terang siapa sebenarnya pemilik lahan masih abu-abu,” katanya.
Padahal untuk pembangunan sheetpile, beton beton tinggi telah bersiap dibangun di kawasan itu. Beton itu kini terparkir rapi di belakang Apartement Puri Mansion. (Baca juga; Rawan COVID-19, Kapolda Metro Jadikan Cengkareng Kampung Tangguh )
Selain di Kali Angke, kawasan belum dibangun sheet pile juga terlihat di kali Pesanggarahan dekat kantor Metro TV. Di sana sekitar kurang dari 10-20 meter belum dibangun sheet pile. Kendalaya sama, pemilik lahan ini diketahui dua perusahaan berbeda.
Imbasnya, banjir kerap kali melanda kawasan itu mengenangi hingga ketinggian air nyaris mencapai dua meter. Akibatnya saat banjir ratusan warga di dua kecamatan terpaksa harus mengungsi.
Bila hujan deras, limpasan air kerap kali menggenangi kawasan itu setinggi nyaris setengah meter. Kondisi itu membuat lalu lintas jalan menjadi terganggu.
Sementara di kali Smonggol, Kalideres, hampir 800 meter kawasan itu belum dibangun sheet pile. Lokasi yang berdekatan dengan rumah warga sering dilanda banjir rob. Hanya saja untuk membangun sheet pile, SDA masih kebingungan untuk merelokasi warga.
Lihat Juga: Markas Judi Online di Jakbar Beroperasi Sejak 2022, Sudah Kirim 4.324 Rekening ke Kamboja
“Kenapa belum rampung, karena banyak lahan sengketa. Kami kebingungan untuk membayarkan ke siapa,” kata Kasudis SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, Jumat (27/11/2020).
Purwanti memaparkan beberapa titik itu di antaranya di bantaran kali angke, Kembangan - Cengkareng, Jakarta Barat. Di kawasan itu sedikitnya ada lebih dari empat titik yang belum dibangun sheet pile. (Baca juga; Gawat! Banjir Rob Sudah sampai Kebon Jeruk dan Grogol Jakbar )
Ada juga beberapa titik di sekitar Duri Kosambi yang berbatasan dengan Tangerang. Di sana sedikitnya ada 20 meter yang belum dibangun sheet pile. Kemudian di kembangan utara ada pula yang belum dibangun sheet pile sepanjang 60 meter, serta dua titik di Rawa Buaya yang bila digabungkan menjadi sekitar 80 meter.
Hanya saja untuk membangun sheet pile oleh Kementrian PUPR, Pemprov DKI wajib melakukan pembebasan lahan di sana. Hanya saja untuk proses pembebasan lahan terbentur beberapa status lahan. (Baca juga; Khawatir Banjir Kiriman dari Bogor, Pemkot Jakarta Timur Buat Kampung Tangguh Bencana )
“Misalnya seperti di Kembangan Utara dan Duri Kosambi. Pemilik lahannya merupakan perusahaan swasta yang kini telah bangkrut. Titik terang siapa sebenarnya pemilik lahan masih abu-abu,” katanya.
Padahal untuk pembangunan sheetpile, beton beton tinggi telah bersiap dibangun di kawasan itu. Beton itu kini terparkir rapi di belakang Apartement Puri Mansion. (Baca juga; Rawan COVID-19, Kapolda Metro Jadikan Cengkareng Kampung Tangguh )
Selain di Kali Angke, kawasan belum dibangun sheet pile juga terlihat di kali Pesanggarahan dekat kantor Metro TV. Di sana sekitar kurang dari 10-20 meter belum dibangun sheet pile. Kendalaya sama, pemilik lahan ini diketahui dua perusahaan berbeda.
Imbasnya, banjir kerap kali melanda kawasan itu mengenangi hingga ketinggian air nyaris mencapai dua meter. Akibatnya saat banjir ratusan warga di dua kecamatan terpaksa harus mengungsi.
Bila hujan deras, limpasan air kerap kali menggenangi kawasan itu setinggi nyaris setengah meter. Kondisi itu membuat lalu lintas jalan menjadi terganggu.
Sementara di kali Smonggol, Kalideres, hampir 800 meter kawasan itu belum dibangun sheet pile. Lokasi yang berdekatan dengan rumah warga sering dilanda banjir rob. Hanya saja untuk membangun sheet pile, SDA masih kebingungan untuk merelokasi warga.
Lihat Juga: Markas Judi Online di Jakbar Beroperasi Sejak 2022, Sudah Kirim 4.324 Rekening ke Kamboja
(wib)
tulis komentar anda