Bupati Bogor Ade Yasin Dukung Buruh Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
Kamis, 15 Oktober 2020 - 21:14 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin mendukung demo buruh yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Foto: SINDOnews/Dok
BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mendukung demo buruh yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Hal tersebut diungkapkan Ade Yasin dalam dialog ketenagakerjaan yang melibatkan seluruh pimpinan serikat buruh se-Kabupaten Bogor, di Pendopo Bupati, Cibinong, Kamis (15/10/2020)
"Sudah didiskusikan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga mendukung terhadap penolakan regulasi yang baru disahkan, apabila memang dipandang terlalu memberatkan," ujar Ade Yasin. (Baca juga: Naskah RUU Cipta Kerja Disampaikan ke Presiden)
"Hanya saja, draft final seperti apa isinya kita belum pasti. Yang selama ini diakses dan beredar adalah draft versi Baleg DPR yang masih 925 halaman, jadi harus kita lihat dulu," tambahnya.
Didampingi Kapolres Bogor AKBP Roland Rolandy; dan Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Sukur Hermanto, Ade menjelaskan inti pertemuan tersebut, yakni serikat pekerja menyampaikan aspirasi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Idealisme para pekerja yang tinggi rupanya mampu menjaga kondusifitas wilayah. Kami Pemkab Bogor berterima kasih sebesar besarnya," katanya. (Baca juga: Perumusan Aturan Turunan UU Cipta Kerja Perlu Libatkan Publik)
Terkait rencana aksi 20 ribu buruh yang turun ke jalan di wilayah Bogor pada Jumat (16/10/2020) besok, Ade sudah berkoordinasi dan sudah diadakan pertemuan. Berapapun yang turun ke jalan, Ade meminta jaminan kondusiVitas, karena dia berjanji akan turut menyampaikan aspirasi para buruh ke pemerintah pusat.
"Aspirasi para buruh akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan kami minta agar tetap sama-sama menjaga kondusiVitas, karena menjaga kondusivitas bukan hanya tanggung jawab kami saja," ungkapnya.
Ade Yasin juga berharap saat aksi tersebut dilakukan para buruh tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 demo buruh.(haryudi)
"Sudah didiskusikan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor juga mendukung terhadap penolakan regulasi yang baru disahkan, apabila memang dipandang terlalu memberatkan," ujar Ade Yasin. (Baca juga: Naskah RUU Cipta Kerja Disampaikan ke Presiden)
"Hanya saja, draft final seperti apa isinya kita belum pasti. Yang selama ini diakses dan beredar adalah draft versi Baleg DPR yang masih 925 halaman, jadi harus kita lihat dulu," tambahnya.
Didampingi Kapolres Bogor AKBP Roland Rolandy; dan Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Sukur Hermanto, Ade menjelaskan inti pertemuan tersebut, yakni serikat pekerja menyampaikan aspirasi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Idealisme para pekerja yang tinggi rupanya mampu menjaga kondusifitas wilayah. Kami Pemkab Bogor berterima kasih sebesar besarnya," katanya. (Baca juga: Perumusan Aturan Turunan UU Cipta Kerja Perlu Libatkan Publik)
Terkait rencana aksi 20 ribu buruh yang turun ke jalan di wilayah Bogor pada Jumat (16/10/2020) besok, Ade sudah berkoordinasi dan sudah diadakan pertemuan. Berapapun yang turun ke jalan, Ade meminta jaminan kondusiVitas, karena dia berjanji akan turut menyampaikan aspirasi para buruh ke pemerintah pusat.
"Aspirasi para buruh akan kami sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan kami minta agar tetap sama-sama menjaga kondusiVitas, karena menjaga kondusivitas bukan hanya tanggung jawab kami saja," ungkapnya.
Ade Yasin juga berharap saat aksi tersebut dilakukan para buruh tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 demo buruh.(haryudi)
(thm)
tulis komentar anda