Anies Cerita Soal Perjuangan Sekda DKI Saefullah Hadapi Covid-19
Kamis, 17 September 2020 - 08:29 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasakan kehilangan yang sangat mendalam atas meninggalnya Sekda DKI Jakarta Saefullah karena terpapar Covid-19. Sang Gubernur pun menceritakan Saefullah yang berjibaku melawan Covid-19 .
Dalam akun Instagram miliknya, Anies menilai Saefullah sebagai sosok pribadi saleh, pekerja keras dan pemurah."Hampir tiap hari kita bertemu. Berkerja selalu sepenuh hati tapi suka becanda. Serius tapi tidak ada suasana tegang. Pribadi yang matang, penuh pengalaman, selalu tenang dalam setiap situasi dan selalu tuntas. Atas semua ide, rencana dan tugas yang dihadapkan, bila saya tanyakan dan diskusikan maka jawabnya selalu: bisa!" tulis Anies.
Anies dan Sekda sering berkegiatan bersama hingga lepas tengah malam, lalu besok paginya sudah ada kegiatan."Pak Sekda bisa subuh telah ikut serta dalam kegiatan subuhan bersama- sama. Ini bukan soal stamina fisik, ini juga soal semangat yang luar biasa besar," tambah mantan Mendikbud itu.
Sepanjang bekerja bersama, Anies belum pernah melihat sosok Saefullah pamit pulang karena sakit. Senin, 7 September 2020 lalu, untuk pertama kalinya Sekda pamit pulang karena tidak enak badan, di tengah-tengah Rapat Paripurna DPRD beberapa wakatu lalu.
"Selama isolasi mandiri kita terus komunikasi. Tidak ada kesan kondisinya berat. Ia tidak pernah mengeluh. Dalam komunikasi, ia tidak pernah memberikan kesan kondisi menurun. Tapi dari laporan pantauan tim Dinas Kesehatan, kondisinya menurun dan perlu penanganan intensif. Saya terima pembaruan setiap hari. Bahkan saat akan dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto ia masih selalu bernada positif," urai Anies.
"Pada hari Minggu dini hari, 3 malam yang lalu, Almarhum menulis pesan melalui WA pukul 1 dini hari kira-kira bunyinya, "Pak Gub malam ini saya pindah ke RSPAD." Beliau tetap tidak mau menceritakan bahwa kondisinya menurun. Benar- benar pribadi tangguh!" sambungnya. (Baca: Dengan Suara Terbata-bata, Anies: Selamat Jalan Putra Terbaik Jakarta)
Anies juga menjelaskan, Sekda selalu ada dalam perencanaan dan eksekusi semua urusan COVID-19 di Pemprov DKI. Menyiapkan semua jajaran, menggalang sumber daya, dan memastikan terlaksana sesuai rencana. Ia pun mengajak segenap warga DKI untuk mendoakan terbaik bagi putra asli Betawi itu.
"Berbulan-bulan ini kita berkutat dengan urusan Covid bersama-sama. Allah, Sang Maha Pengatur, memanggilnya pulang. Allah telah cukupkan perannya di dunia ini. Husnul khatimah InsyaAllah. Ditinggikan derajatnya di sisi Allah. Dimuliakan tempatnya. Diampuni khilafnya. Dan semua peringatannya selama mengabdi di Ibu Kota ini sebagai amal jariyah yang akan mengirimkan pahala tanpa henti kepadanya. Al-fatihah," tutup Anies.
Dalam akun Instagram miliknya, Anies menilai Saefullah sebagai sosok pribadi saleh, pekerja keras dan pemurah."Hampir tiap hari kita bertemu. Berkerja selalu sepenuh hati tapi suka becanda. Serius tapi tidak ada suasana tegang. Pribadi yang matang, penuh pengalaman, selalu tenang dalam setiap situasi dan selalu tuntas. Atas semua ide, rencana dan tugas yang dihadapkan, bila saya tanyakan dan diskusikan maka jawabnya selalu: bisa!" tulis Anies.
Anies dan Sekda sering berkegiatan bersama hingga lepas tengah malam, lalu besok paginya sudah ada kegiatan."Pak Sekda bisa subuh telah ikut serta dalam kegiatan subuhan bersama- sama. Ini bukan soal stamina fisik, ini juga soal semangat yang luar biasa besar," tambah mantan Mendikbud itu.
Sepanjang bekerja bersama, Anies belum pernah melihat sosok Saefullah pamit pulang karena sakit. Senin, 7 September 2020 lalu, untuk pertama kalinya Sekda pamit pulang karena tidak enak badan, di tengah-tengah Rapat Paripurna DPRD beberapa wakatu lalu.
"Selama isolasi mandiri kita terus komunikasi. Tidak ada kesan kondisinya berat. Ia tidak pernah mengeluh. Dalam komunikasi, ia tidak pernah memberikan kesan kondisi menurun. Tapi dari laporan pantauan tim Dinas Kesehatan, kondisinya menurun dan perlu penanganan intensif. Saya terima pembaruan setiap hari. Bahkan saat akan dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto ia masih selalu bernada positif," urai Anies.
"Pada hari Minggu dini hari, 3 malam yang lalu, Almarhum menulis pesan melalui WA pukul 1 dini hari kira-kira bunyinya, "Pak Gub malam ini saya pindah ke RSPAD." Beliau tetap tidak mau menceritakan bahwa kondisinya menurun. Benar- benar pribadi tangguh!" sambungnya. (Baca: Dengan Suara Terbata-bata, Anies: Selamat Jalan Putra Terbaik Jakarta)
Anies juga menjelaskan, Sekda selalu ada dalam perencanaan dan eksekusi semua urusan COVID-19 di Pemprov DKI. Menyiapkan semua jajaran, menggalang sumber daya, dan memastikan terlaksana sesuai rencana. Ia pun mengajak segenap warga DKI untuk mendoakan terbaik bagi putra asli Betawi itu.
"Berbulan-bulan ini kita berkutat dengan urusan Covid bersama-sama. Allah, Sang Maha Pengatur, memanggilnya pulang. Allah telah cukupkan perannya di dunia ini. Husnul khatimah InsyaAllah. Ditinggikan derajatnya di sisi Allah. Dimuliakan tempatnya. Diampuni khilafnya. Dan semua peringatannya selama mengabdi di Ibu Kota ini sebagai amal jariyah yang akan mengirimkan pahala tanpa henti kepadanya. Al-fatihah," tutup Anies.
(hab)
tulis komentar anda