Idris Siap Head to Head dengan Pradi di Pilkada Depok

Minggu, 06 September 2020 - 20:34 WIB
Paslon Pilkada Kota Depok Idris-Imam mendaftarkan diri ke KPU. Foto: R Ratna Purnama/SINDOnews
DEPOK - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020 dipastikan hanya diramaikan dua pasangan calon. Kedua paslon itu yakni Pradi Supriatna-Afifah Alia yang didukung 12 partai dan pasangan Mohammad Idris -Imam Budi Hartono (IBH) yang didukung empat partai.

Keduanya telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Depok pada Jumat 4 September dan Minggu (6/9/2020). Berkas kedua paslon tersebut pun telah diterima oleh KPU Kota Depok. ( )

Diketahui bahwa Idris dan Pradi merupakan petahana. Idris adalah Wali Kota Depok sedangkan Pradi adalah Wakil Wali Kota Depok. Keduanya telah bersamaan membangun Depok selama lima tahun belakangan. Namun untuk kali ini, keduanya bertekad untuk saling merebut kursi pimpinan daerah dalam Pilkada Depok 2020.



Menanggapi hal itu, Idris mengaku siap harus berhadapan dengan wakilnya. Pihaknya mengaku akan mengedepankan politik santun dan kebersamaan. “Sepertinya head to head, sebab yang saya tahu memang hari ini hari terakhir, pendaftaran sampai jam 12 malam. Kalau tidak ada yang daftar lagi berartikan head to head. Tapi kan kita menunggu penetapan KPU. Sebab masih ada proses-proses lagi, misalnya kesehatan dan sebagainya. Kita mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Idris usai pendaftaran ke KPU Depok, Minggu (6/9/2020). ( )

Dia mengaku sangat siap dengan segala kondisi. Menurutnya, kalau ada paslon yang tidak siap itu maka secara aturannya menjadi pidana. “Ya kalau sudah didaftar kalau sudah ditentukan, kalau ada paslon yang tidak siap itu aturannya menjadi pidana. Jadi aturannya kita harus siap. Secara teknis soal penyelenggaraan kampanye itu nanti ada Bimtek dari KPU Depok,” tegasnya.

Walau hanya didukung empat partai namun Idris tidak kecil hati. Dia berpandangan bahwa pemilih saat ini sudah paham arti demokrasi. Sehingga pemillih akan lebih dewasa lagi menilai dan tidak sekedar memilih karena banyaknya partai politik saja. “Saya rasa demokrasi di Indonesia yang usia republik ini sudah cukup dewasa 75 tahun, masyarakat warga kita itu akan lebih dewasa lagi menilai. Bahwa mereka memilih bukan banyaknya partai politik, tetapi bagaimana kerja-kerja para pemimpin selama ini terhadap pembangunan di daerahnya,” tukasnya.

Idris menuturkan, bahwa pihaknya akan mengedepankan politik santun dan kebersamaan. Pihaknya tidak mengganggap kubu lain sebagai lawan apalagi musuh. “Harapan kita dan kita sudah bertekad dari partai koalisi, kita akan kedepankan politik yang santun, politik dalam kebersamaan. Kita tidak pernah menganggap itu sebagai lawan apalagi musuh, tetapi mereka adalah warga masyarakat dan sahabat di Kota Depok yang pada saat ini kebetulan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi. Harapan kami ini juga bisa dilakukan teman-teman yang pada saat ini melakukan pilkada tahun ini,” pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More