Pramono Alokasikan Rp26 Triliun untuk Perbaikan dan Subsidi Transportasi Jakarta
Jum'at, 25 Oktober 2024 - 21:35 WIB
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung akan mengalokasikan dana sebesar Rp26 triliun dari APBD untuk membangun sistem transportasi di Jakarta dan subsidi 15 golongan yang digratiskan.
Anggaran tersebut dinilai realistis mengingat data yang ada menyebut angka kerugian per tahun di Jakarta akibat kemacetan mencapai Rp100 triliun.
"Saya sudah menghitung bahwa kemacetan itu menyebabkan kerugian kurang lebih Rp100 triliun. Kalau kita membebaskan hanya 15 golongan tadi, kami sudah menghitung kurang lebih Rp26 triliun-Rp27 triliun," ujar Pramono di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2024).
Selain untuk subsidi, Pramono menilai angka itu juga dianggarkan untuk penambahan trayek Transjakarta menjadi Transjabodetabek. Sehingga, masyarakat di daerah penyangga tidak perlu lagi mengendarai kendaraan bermotor masuk Jakarta.
Terlebih, sebanyak 4 juta orang dari perbatasan setiap harinya masuk ke Jakarta untuk bekerja. Dia berharap dengan solusi itu kemacetan di Jakarta dapat dikurangi.
"Semua di Jakarta harus terkoneksi semua. Dipaksa naik kendaraan umum," ucapnya.
Anggaran tersebut dinilai realistis mengingat data yang ada menyebut angka kerugian per tahun di Jakarta akibat kemacetan mencapai Rp100 triliun.
"Saya sudah menghitung bahwa kemacetan itu menyebabkan kerugian kurang lebih Rp100 triliun. Kalau kita membebaskan hanya 15 golongan tadi, kami sudah menghitung kurang lebih Rp26 triliun-Rp27 triliun," ujar Pramono di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2024).
Selain untuk subsidi, Pramono menilai angka itu juga dianggarkan untuk penambahan trayek Transjakarta menjadi Transjabodetabek. Sehingga, masyarakat di daerah penyangga tidak perlu lagi mengendarai kendaraan bermotor masuk Jakarta.
Terlebih, sebanyak 4 juta orang dari perbatasan setiap harinya masuk ke Jakarta untuk bekerja. Dia berharap dengan solusi itu kemacetan di Jakarta dapat dikurangi.
"Semua di Jakarta harus terkoneksi semua. Dipaksa naik kendaraan umum," ucapnya.
(jon)
tulis komentar anda