Bima Arya Resmikan Teras Surken, 7 Wisata Kuliner Legendaris Kota Bogor Ditata

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 07:01 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meresmikan Teras Suryakencana atau Teras Surken salah satu spot wisata kuliner baru di Kota Bogor. SINDOnews/Haryudi
BOGOR - Wali Kota Bogor , Bima Arya Sugiarto, meresmikan Teras Suryakencana atau Teras Surken, salah satu spot wisata kuliner baru di Jalan Bata, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (27/8/2020).

Bima Arya mengatakan, Teras Surken diisi para pedagang yang sudah berjualan di Suryakencana selama puluhan tahun. Dalam proses penataannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menatanya dengan cara relokasi tanpa menggusur pedagang. (Baca juga; Lahan Pertanian Kota Bogor Tersisa 131 Hektare, Bima Arya: Jaga ‘Surga’ yang Tersisa )

"Trotoar sepanjang Jalan Suryakencana dibersihkan, tetapi kuliner legend yang sudah berjualan puluhan tahun direlokasi ke tempat yang lebih layak. Alhamdulillah, setelah proses yang cukup lama mereka bersedia, Insya Allah akan lebih ramai lagi karena lebih nyaman, lebih bersih dan lebih sehat juga," katanya seusai meresmikan.



Penerapan transaksi secara cashless (non tunai) menjadi literasi digital keuangan di Kota Bogor dan menjadi sesuatu yang pas serta relevan di tengah pandemi COVID-19 ini. "Nantinya ketika belanja di Teras Surken, warga dibiasakan dengan transaksi secara cashless," ujar Bima Arya. (Baca juga; 3 Penyebab Klaster Keluarga Ubah Kota Bogor Jadi Zona Merah COVID-19 )

Peresmian Teras Surken menjadi salah satu upaya Pemkot Bogor dalam rangka mendongkrak perekonomian di tengah pandemi COVID-19. Ke depan akan ada beberapa kawasan yang diperuntukkan bagi UMKM kerajinan.

Setelah Teras Surken, kata Bima Arya masih ada 7 titik di Kota Bogor yang juga akan ditata, termasuk Lawang Saketeng dan Pedati. “Saat ini tengah berproses dengan KADIN. Ada produk dekorasi rumah tangga yang akan kita garap dengan membangkitkan ekonomi lokal, ada wisata alam dan juga urban farming," jelasnya.

Bima Arya secara khusus memberikan apresiasi kepada para pedagang kuliner legendaris khas yang telah berjualan sejak puluhan tahun di Suryakencana. Di antaranya Toge Goreng Pak Raisan (1982), Cungkring Jumat (1975), Laksa Mang Wahyu (1955), Soto Mie Pak Buhaji (1974), RS Pala Pak Ujang (1949), Soto Bang Ali (1975), Soto Pak Yusuf (1982), Bir Kocok (1965), Asinan Jagung (1984), Rujak Ulek (1980) dan Nasi Kuning (1993).

"Bayangkan selama puluhan mereka konsisten jualan, ini luar biasa. Bagi mereka ini adalah babak baru, pertaruhan terbesar bagi kebutuhan mereka dan keputusan terbesar bagi karier mereka. Suryakencana bukan sekedar cerita tentang berdagang atau jualan. Ini adalah cerita inspirasi orang-orang hebat yang banyak sekali bertahan jualan disini," katanya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More