Polisi Pastikan 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi Tak Ada Luka Maupun Patah Tulang
Senin, 23 September 2024 - 06:20 WIB
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah melakukan diskusi dengan pihak dokter Pusdokkes RS Polri mengenai tujuh remaja tewas di Kali Bekasi. Foto/SINDOnews/Danandaya Arya
JAKARTA - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah melakukan diskusi dengan pihak dokter Pusdokkes RS Polri mengenai tujuh remaja tewas yang ditemukan di Kali Bekasi , Jatiasih, Kota Bekasi. Dokter tidak menemukan adanya luka terbuka atau patah tulang pada para jenazah.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, berdasarkan diskusi dengan tim dokter tidak ditemukan luka terbuka atau patah tulang pada tubuh ketujuh jenazah.
"Hasil sementara pemeriksaan menunjukkan tidak ada luka terbuka atau patah tulang. Untuk lebih jelasnya, autopsi akan dilakukan besok," kata Wira di Jakarta, Senin (23/9/2024).
Dia juga menyebut, tewasnya tujuh remaja yang ditemukan di Kali Bekasi, karena masuk ke sungai dengan cara meloncat.
"Ini bukan asumsi, faktanya mereka meloncat ke sungai," kata Wira.
Sebelumnya, Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Pol Herry Wijatmoko menjelaskan tim dokter RS Polri sudah melakukan pemeriksaan awal. Tujuh jenazah tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yakni terendam air dan dan sudah melalui proses pembusukan.
"Jadi suhu airnya rendah, sehingga ketika diambil proses pembusukan berjalan, setidaknya 24 jam," kata Herry.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, berdasarkan diskusi dengan tim dokter tidak ditemukan luka terbuka atau patah tulang pada tubuh ketujuh jenazah.
"Hasil sementara pemeriksaan menunjukkan tidak ada luka terbuka atau patah tulang. Untuk lebih jelasnya, autopsi akan dilakukan besok," kata Wira di Jakarta, Senin (23/9/2024).
Dia juga menyebut, tewasnya tujuh remaja yang ditemukan di Kali Bekasi, karena masuk ke sungai dengan cara meloncat.
"Ini bukan asumsi, faktanya mereka meloncat ke sungai," kata Wira.
Sebelumnya, Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Pol Herry Wijatmoko menjelaskan tim dokter RS Polri sudah melakukan pemeriksaan awal. Tujuh jenazah tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yakni terendam air dan dan sudah melalui proses pembusukan.
"Jadi suhu airnya rendah, sehingga ketika diambil proses pembusukan berjalan, setidaknya 24 jam," kata Herry.
(maf)
tulis komentar anda