Dugaan Bullying, Otto Hasibuan Jamin Binus Siap Buka-bukaan
Minggu, 15 September 2024 - 18:30 WIB
JAKARTA - Kuasa Hukum SMA Binus, Simprug, Jakarta Selatan Otto Hasibuan menjamin kliennya siap buka-bukaan terkait dugaan bullying (perundungan) yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut. Otto menuturkan, Binus selalu akomodatif dan terbuka terhadap laporan dugaan kekerasan di sekolah.
Otto heran kasus dugaan bullying dan pelecehan seksual yang dialami siswa SMA berinisial RE (16) menjadi ramai. “Terus terang ini sebenarnya peristiwa yang sudah berjalan dari Januari hingga September dan sudah ditangani oleh kepolisian. Tapi entah kenapa ini jadi berita sedemikian rupa,” ujar Otto dalam konferensi pers di Binus School Simprug , Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Otto menuturkan, laporan yang masuk di kepolisian hanya antara siswa dan siswa. Sedangkan, keterlibatan Binus dalam laporan ini, kata dia, sebagai penengah.
Dia mengklaim segala keperluan kepolisian dalam mengusut kasus ini pun terus dipenuhi pihak sekolah agar semua pihak memperoleh solusi terbaik. “Jadi polisi mengundang, kita pasti datang. Sampai sekarang tidak ada tuntutan resmi kepada Binus bahwa sekolah membiarkan kasus ini terjadi,” ujar Otto.
Dia melanjutkan, Binus tidak bakal menutup mata terhadap bentuk kekerasan di lingkungan sekolah. Dia menambahkan, Binus juga berinisiatif memfasilitasi RE untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara terpisah serta memberikan perlindungan, selain mengawal proses hukum.
Namun, kata dia, hal tersebut akhirnya ditolak oleh RE. Rekaman CCTV dan potongan video dibuka di konferensi pers Binus. “Kami tidak akan menoleransi bullying. Kami tidak akan menoleransi pengeroyokan. Kami tidak akan menolerir pelecehan seksual. Kalaupun itu terjadi, kami akan mendukung kepolisian untuk memprosesnya," pungkas Otto.
Otto heran kasus dugaan bullying dan pelecehan seksual yang dialami siswa SMA berinisial RE (16) menjadi ramai. “Terus terang ini sebenarnya peristiwa yang sudah berjalan dari Januari hingga September dan sudah ditangani oleh kepolisian. Tapi entah kenapa ini jadi berita sedemikian rupa,” ujar Otto dalam konferensi pers di Binus School Simprug , Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Otto menuturkan, laporan yang masuk di kepolisian hanya antara siswa dan siswa. Sedangkan, keterlibatan Binus dalam laporan ini, kata dia, sebagai penengah.
Dia mengklaim segala keperluan kepolisian dalam mengusut kasus ini pun terus dipenuhi pihak sekolah agar semua pihak memperoleh solusi terbaik. “Jadi polisi mengundang, kita pasti datang. Sampai sekarang tidak ada tuntutan resmi kepada Binus bahwa sekolah membiarkan kasus ini terjadi,” ujar Otto.
Dia melanjutkan, Binus tidak bakal menutup mata terhadap bentuk kekerasan di lingkungan sekolah. Dia menambahkan, Binus juga berinisiatif memfasilitasi RE untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara terpisah serta memberikan perlindungan, selain mengawal proses hukum.
Namun, kata dia, hal tersebut akhirnya ditolak oleh RE. Rekaman CCTV dan potongan video dibuka di konferensi pers Binus. “Kami tidak akan menoleransi bullying. Kami tidak akan menoleransi pengeroyokan. Kami tidak akan menolerir pelecehan seksual. Kalaupun itu terjadi, kami akan mendukung kepolisian untuk memprosesnya," pungkas Otto.
(rca)
tulis komentar anda