Polda Metro Jaya Kerahkan 4.716 Personel Amankan Aksi Demo di Depan DPR dan KPU
Senin, 26 Agustus 2024 - 10:17 WIB
JAKARTA - Sebanyak 4.716 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat di depan Gedung DPR-MPR dan Kantor KPU hari ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebanyak 4.716 personel tersebut terdiri dari TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta. Para personel tersebut akan disebar di depan Gedung DPR RI dan juga Kantor KPU RI.
"Personel pengamanan aksi unjuk rasa sebanyak 4.716 personel. Terdiri dari Satgasda 2.780 personel, Satgasres 245 personel juga BKO TNI, Mabes Polri dan Pemda 1.691 personel," kata Ade, Senin (26/8/2024).
Rekayasa lalu lintas di lokasi aksi bersifat situasional, tergantung kondisi di lapangan. Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkatkan maka diadakan penutupan jalan, namun, jika massa tidak banyak arus lalu lintas akan tetap normal. "Apabila jumlah massa tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa," ujarnya.
Ade mengimbau agar masyarakat menyampaikan pendapatnya sesuai aturan yang ada untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, tidak menyampaikan ujaran kebencian dan provokatif.
"Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas," katanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebanyak 4.716 personel tersebut terdiri dari TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta. Para personel tersebut akan disebar di depan Gedung DPR RI dan juga Kantor KPU RI.
"Personel pengamanan aksi unjuk rasa sebanyak 4.716 personel. Terdiri dari Satgasda 2.780 personel, Satgasres 245 personel juga BKO TNI, Mabes Polri dan Pemda 1.691 personel," kata Ade, Senin (26/8/2024).
Rekayasa lalu lintas di lokasi aksi bersifat situasional, tergantung kondisi di lapangan. Apabila jumlah massa dan eskalasi meningkatkan maka diadakan penutupan jalan, namun, jika massa tidak banyak arus lalu lintas akan tetap normal. "Apabila jumlah massa tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa," ujarnya.
Ade mengimbau agar masyarakat menyampaikan pendapatnya sesuai aturan yang ada untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, tidak menyampaikan ujaran kebencian dan provokatif.
"Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas," katanya.
(cip)
tulis komentar anda