PKS Ogah Komentari Isu Penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 20:50 WIB
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid ogah mengomentari isu upaya pencegalan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Foto/Dok SINDOnews/Refi Sandi
JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid ogah mengomentari isu upaya penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Dia mengatakan, PKS sudah semaksimal mungkin berupaya agar Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) bisa berlayar.

"Jadi, kalau masalah isu penjegalan saya enggak mau komentar, tapi PKS (sudah) berikhtiar semaksimal mungkin agar pasangan AMAN berlayar. Itu yang kita lakukan," ujarnya di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

Dia mengingatkan bahwa PKS sejatinya satu-satunya partai yang secara terbuka mengeluarkan surat keputusan (SK) pertama untuk mendukung Anies Baswedan maju sebagai Cagub Jakarta bersama Sohibul Iman. PKS satu-satunya partai yang percaya diri untuk mendukung Anies.





"Ketika di saat semua partai belum mengeluarkan SK, rekomendasi, belum mendeklarasikan secara terbuka, PKS percaya diri memberikan SK deklarasinya di awal sekali, itu yang dilakukan PKS," tuturnya.

Kholid menerangkan, dukungan terhadap AMAN merupakan opsi pertama yang dilakukan PKS dalam Pilkada Jakarta 2024. Meski sudah berikhtiar mendukung AMAN, hingga kini belum ada partai lainnya yang mendukung AMAN secara resmi sehingga PKS pun mulai menjalankan opsi kedua pada Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga: Wacana KIM Plus di 3 Pilkada, Siapa Jagoannya?

"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju. Sampai tahapan mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN ini tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi," katanya.

Dia menambahkan, opsi pertama mendukung AMAN dilakukan sejak deklarasi pada 25 Juni 2024 lalu dan berakhir pada 4 Agustus 2024. Sebab, dibutuhkan 22 kursi untuk mengusung pasangan cagub-cawagub agar bisa maju ke Pilkada 2024, sedangkan PKS hanya memiliki 18 kursi, sehingga masih kurang 4 kursi.

"Ketika tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat, maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas, dan kita perdalam. Itulah kemudian pimpinan kami (Presiden PKS) berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More