Peta Kekuatan Pilkada Jakarta setelah Manuver PKS Dukung Sohibul Iman

Senin, 24 Juni 2024 - 15:11 WIB
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) ini mengatakan, dalam proses negosiasi itu, PKS yang telah memiliki political chemistry yang kuat dengan Anies Baswedan sejak Pilkada Jakarta 2017, bisa saja meletakkan nama Sohibul Iman sebagai cawagub Anies. Terlebih, relasi Anies dan Sohibul Iman sendiri memiliki basis komunikasi inter-personal yang cukup kuat.

"Keduanya juga sama-sama mantan akademisi. Baik Anies dan Sohibul Iman juga sama-sama mantan Rektor Universitas Paramadina , Jakarta. Artinya, praktis tidak ada gap komunikasi untuk membangun kesepahaman visi dan misi perjuangan ke depan," katanya.

Jika Anies-Sohibul Iman bisa bersatu dan didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kini masih gamang dalam menyikapi hubungannya dengan gerbong besar di bawah bayang-bayang Jokowi dan Prabowo, hal itu berpotensi membuka kekuatan kerja sama politik dalam skala yang cukup besar.

"Untuk bisa membawa PDIP masuk, maka tawaran skema kompensasi untuk memberikan posisi Ketua DPRD Jakarta tetap kepada PDIP, perlu dipertimbangkan. Tawaran itu akan menjadi sangat menggiurkan, karena PDIP sendiri telah kehilangan basis cukup signifikan di Jakarta, dan terlempar dari posisi jawara di Pileg Jakarta."

Namun, lanjut Umam, jika manuver PKS ini tidak direspons cepat oleh Anies, bisa jadi kartu politik yang telah ditunjukkan PKS ini akan disambar oleh kekuatan politik lain, termasuk dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang sempat menawarkan posisi cawagub Jakarta kepada PKS.

PKS yang telah berpuasa 10 tahun dari kekuasaan, bisa saja sangat berkepentingan untuk menjadikan posisi di Pilkada Jakarta ini sebagai ruang negoasiasi politik, terutama dengan kubu KIM, agar PKS bisa ikut masuk ke dalam kekuasaan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.

"Sebab, jika PKS memberikan dukungan kepada Anies, hal itu akan menjadi tantangan serius bagi pemerintahan baru nanti, sebab potensi kemenangan Anies akan menjadi panggung kekuatan oposisi yang lebih besar, yang bisa menjadi kompetitor utama di Pilpres 2029 yang akan datang," tandasnya.

Terpisah, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menyebut bahwa belum ada sosok yang mampu menandingi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, dari berbagai survei Anies mendominasi.

"Saya pikir capek juga orang mau hadapin dia di Jakarta ini," kata Surya Paloh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Pernyataan itu disampaikan Paloh atas dasar tingkat keterpilihan atau elektabilitas Anies yang juga merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta masih sangat mendominasi di Pilkada Jakarta.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More