Kota Bogor Tambah 11 Kasus Positif COVID-19, Lima dari Bogor Barat
Rabu, 19 Agustus 2020 - 19:14 WIB
BOGOR - Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di Kota Bogor bertambah sebelas orang, Rabu (19/8/2020). Sebagian besar atau sekitar lima orang warga Kecamatan Bogor Barat yang memang dalam beberapa hari terakhir terjadi klaster keluarga.
"Hari ini ada penambahan kasus baru (terkonfirmasi positif) sebanyak 11 orang. Tidak ada penambahan kasus yang sembuh, dalam pengawasan bertambah jadi 11 orang. Berita dukanya ada satu orang yang meninggal," kata Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno, dalam keterangan pers tertulis, Rabu (19/08/2020). (Baca juga; Klaster Keluarga Semplak Jadi 35 Orang, Bogor Tingkatkan Razia Pelanggaran AKB )
Berdasarkan data monitoring harian Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor, sebelas kasus baru positif itu terdiri dari lima orang warga Kecamatan Bogor Barat, seorang perempuan dari Kelurahan Semplak berusia 9 tahun; laki-laki (42), Kelurahan Cilendek Timur; laki-laki (22) warga Menteng; laki-laki, (41), warga Loji dan laki-laki (28), warga Bubulak.
Kemudian penyumbang kasus positif kedua terbanyak hari ini adalah Kecamatan Bogor Tengah sebanyak 4 orang yakni laki-laki, 19 tahun, dari Kelurahan Ciwaringin; laki-laki (45), Babakan Pasar; laki-laki (32) Babakan; dan perempuan (32), Babakan. Sisanya dua orang lagi masing-masing 1 orang dari Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Utara, yakni perempuan (43) dari Kedung Halang dan laki-laki (70) dari Bondongan.
"Dengan demikian total kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sebanyak 445 orang dengan rincian meninggal 26 orang, selesai atau sembuh 243 orang dan masih sakit atau positif aktif 176 orang," pungkasnya. (Baca juga; Kasus Positif Covid-19 Melonjak Drastis, Bima Arya Khawatir Bogor Jadi Zona Merah )
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melihat tren lonjakan kasus postif di wilayahnya sudah sangat mengkhawatirkan yaitu sudah terjadi penularan COVID-19 dengan kecenderungan transmisi lokal dengan klaster dominan keluarga dan permukiman.
Untuk itu, pihaknya meminta seluruh aparatur pemerintahan di tingkat camat dan lurah untuk memperketat kegiatan yang mengundang kerumunan walaupun hanya sebentar. "Ini suasananya perang, unit lacak dan pantau bergerak cepat, saya betul-betul khawatir kalau masih biasa saja, tidak cepat Bogor bisa jadi zona merah," tegas Bima.
Lebih lanjut, Bima Arya menerangkan, hal berbahaya saat ini yang harus segera diantisipasi adalah tingkat kesadaran masyarakat semakin menurun, tetapi penularan COVID-19 semakin cepat. "Masyarakat harus sadar, aparatur wilayah sampaikan pesan ke warga bahwa Kota Bogor belum aman dan jangan sampai pengawasan longgar," jelasnya.
"Hari ini ada penambahan kasus baru (terkonfirmasi positif) sebanyak 11 orang. Tidak ada penambahan kasus yang sembuh, dalam pengawasan bertambah jadi 11 orang. Berita dukanya ada satu orang yang meninggal," kata Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno, dalam keterangan pers tertulis, Rabu (19/08/2020). (Baca juga; Klaster Keluarga Semplak Jadi 35 Orang, Bogor Tingkatkan Razia Pelanggaran AKB )
Berdasarkan data monitoring harian Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor, sebelas kasus baru positif itu terdiri dari lima orang warga Kecamatan Bogor Barat, seorang perempuan dari Kelurahan Semplak berusia 9 tahun; laki-laki (42), Kelurahan Cilendek Timur; laki-laki (22) warga Menteng; laki-laki, (41), warga Loji dan laki-laki (28), warga Bubulak.
Kemudian penyumbang kasus positif kedua terbanyak hari ini adalah Kecamatan Bogor Tengah sebanyak 4 orang yakni laki-laki, 19 tahun, dari Kelurahan Ciwaringin; laki-laki (45), Babakan Pasar; laki-laki (32) Babakan; dan perempuan (32), Babakan. Sisanya dua orang lagi masing-masing 1 orang dari Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Utara, yakni perempuan (43) dari Kedung Halang dan laki-laki (70) dari Bondongan.
"Dengan demikian total kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sebanyak 445 orang dengan rincian meninggal 26 orang, selesai atau sembuh 243 orang dan masih sakit atau positif aktif 176 orang," pungkasnya. (Baca juga; Kasus Positif Covid-19 Melonjak Drastis, Bima Arya Khawatir Bogor Jadi Zona Merah )
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melihat tren lonjakan kasus postif di wilayahnya sudah sangat mengkhawatirkan yaitu sudah terjadi penularan COVID-19 dengan kecenderungan transmisi lokal dengan klaster dominan keluarga dan permukiman.
Untuk itu, pihaknya meminta seluruh aparatur pemerintahan di tingkat camat dan lurah untuk memperketat kegiatan yang mengundang kerumunan walaupun hanya sebentar. "Ini suasananya perang, unit lacak dan pantau bergerak cepat, saya betul-betul khawatir kalau masih biasa saja, tidak cepat Bogor bisa jadi zona merah," tegas Bima.
Lebih lanjut, Bima Arya menerangkan, hal berbahaya saat ini yang harus segera diantisipasi adalah tingkat kesadaran masyarakat semakin menurun, tetapi penularan COVID-19 semakin cepat. "Masyarakat harus sadar, aparatur wilayah sampaikan pesan ke warga bahwa Kota Bogor belum aman dan jangan sampai pengawasan longgar," jelasnya.
(wib)
tulis komentar anda