Tolak Penutupan, Ratusan Warga Tangsel Blokir Jalan Provinsi
Kamis, 18 April 2024 - 11:41 WIB
TANGERANG SELATAN - Ratusan warga memblokir jalan di persimpangan Muncul, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (18/4/2024). Akibatnya, jalur penghubung antara Tangsel dan Bogor itu tak bisa dilalui.
Aksi demo berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Ratusan warga berkumpul seraya membawa berbagai poster dan spanduk penolakan. Mereka menentang rencana penutupan Jalan Raya Serpong-Parung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Mobil komando aksi memalang di tengah badan jalan. Sementara massa berkumpul di sisi jalan, sebagiannya memalang jalan dengan sejumlah material kayu dan batu di persimpangan Muncul.
"Kalau aksi ini tidak ditanggapi, kalau rencana penutupan jalan masih dilakukan, maka jangan salahkan kami akan menggelar aksi berjilid-jilid," ujar salah satu orator yang juga Ketua Karang Taruna Muncul Bari di atas mobil komando aksi.
Mayoritas pendemo merupakan kalangan ibu-ibu. Mereka ikut berorasi dan memampang poster menolak rencana penutupan jalan.
"Bedak boleh luntur, make up boleh pudar, tapi semangat kita menolak penutupan jalan ini jangan sampai kendor," kata ibu paruh baya yang tengah berorasi.
Massa pendemo berasal dari berbagai wilayah di sekitaran Setu, Tangsel. Mereka terdampak langsung atas rencana penutupan akses jalan provinsi oleh BRIN.
Pantauan di lokasi, sejumlah anggota kepolisian dan sekuriti kawasan bersiaga di lokasi mengawasi jalannya aksi. Hingga saat ini, beberapa perwakilan terkait masih melakukan mediasi.
Aksi demo berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Ratusan warga berkumpul seraya membawa berbagai poster dan spanduk penolakan. Mereka menentang rencana penutupan Jalan Raya Serpong-Parung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Mobil komando aksi memalang di tengah badan jalan. Sementara massa berkumpul di sisi jalan, sebagiannya memalang jalan dengan sejumlah material kayu dan batu di persimpangan Muncul.
"Kalau aksi ini tidak ditanggapi, kalau rencana penutupan jalan masih dilakukan, maka jangan salahkan kami akan menggelar aksi berjilid-jilid," ujar salah satu orator yang juga Ketua Karang Taruna Muncul Bari di atas mobil komando aksi.
Mayoritas pendemo merupakan kalangan ibu-ibu. Mereka ikut berorasi dan memampang poster menolak rencana penutupan jalan.
"Bedak boleh luntur, make up boleh pudar, tapi semangat kita menolak penutupan jalan ini jangan sampai kendor," kata ibu paruh baya yang tengah berorasi.
Massa pendemo berasal dari berbagai wilayah di sekitaran Setu, Tangsel. Mereka terdampak langsung atas rencana penutupan akses jalan provinsi oleh BRIN.
Pantauan di lokasi, sejumlah anggota kepolisian dan sekuriti kawasan bersiaga di lokasi mengawasi jalannya aksi. Hingga saat ini, beberapa perwakilan terkait masih melakukan mediasi.
(jon)
tulis komentar anda