BI Jakarta Kembali Gencarkan Penggunaan QRIS
Selasa, 02 April 2024 - 05:59 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) perwakilan Jakarta kembali menyosialisasikan penggunaan QRIS kepada masyarakat. Langkah itu dilakukan pada event Jak Cloth, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Kepala Kantor Perwakilan DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, kegiatan bertema ‘Nyook Pake QRIS’ sebagai wujud transformasi digitalisasi sistem pembayaran sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Program mendukung ekspansi akseptansi transaksi digital di Jakarta. Sampai Maret 2024, akselerasi QRIS terus berlanjut tercermin dari kenaikan volume transaksi yang mencapai 632 juta. Capaian tersebut didukung pelaku usaha QRIS yang mencapai 5,27 juta (16,8% pangsa nasional) dan tersebar di seluruh wilayah Jakarta,” kata Arlyana.
Selain itu, pengguna QRIS juga tetap tumbuh mencapai 5,75 juta (12,2% pangsa nasional). Inklusivitas sistem pembayaran nontunai, terutama QRIS tersebar di beberapa segmen jenis usaha.
Termasuk mayoritas sebaran QRIS merchant berada pada jenis usaha mikro dan usaha kecil. Sedangkan berdasarkan spasial, volume transaksi QRIS di Jakarta telah tersebar merata dengan pangsa terbesar di Jakarta Selatan (31,5%), Jakarta Pusat (24,9), dan Jakarta Barat (23,9%).
Dengan kolaborasi perluasan akseptansi QRIS yang telah dilakukan sejak 2019 antara BI dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) baik bank dan nonbank telah berdampak luas pada penggunaan QRIS merchant di seluruh wilayah Jakarta.
Pihaknya mengapresiasi inisiatif PT YUKK Kreasi Indonesia , Bank Saqu (PT Bank Jasa Jakarta) dalam memperluas akseptansi QRIS melalui kegiatan Jak Cloth Ramadan 2024 yang melibatkan 300 tenant UMKM dalam penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran kekinian.
Tenant terdiri dari clothing, sepatu, sandal, dan F&B. Kegiatan Jak Cloth tersebut tentunya sejalan dengan semangat Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan mendukung rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) di wilayah Jakarta yang bertujuan mendorong kegiatan ekonomi, mempercepat keuangan inklusif, serta meningkatkan daya saing UMKM.
“Ke depan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Jakarta, Bank Indonesia berkomitmen terus memperluas akseptasi pembayaran digital termasuk QRIS yang diwujudkan melalui peningkatan dan perluasan jaringan serta fasilitasi penggunaan QRIS melalui layanan pemerintah daerah, pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan berbagai komunitas di wilayah Jakarta,” ungkap Arlyana.
Termasuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan QRIS dan manfaatnya bagi masyarakat melalui bazar tahunan bersama seluruh mitra strategis, termasuk PJP bank dan nonbank.
Lihat Juga: Program Tanam 3 Juta Pohon dan Perbanyak RTH, Suswono: Turunkan Suhu di Jakarta 2 Derajat
Kepala Kantor Perwakilan DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, kegiatan bertema ‘Nyook Pake QRIS’ sebagai wujud transformasi digitalisasi sistem pembayaran sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Program mendukung ekspansi akseptansi transaksi digital di Jakarta. Sampai Maret 2024, akselerasi QRIS terus berlanjut tercermin dari kenaikan volume transaksi yang mencapai 632 juta. Capaian tersebut didukung pelaku usaha QRIS yang mencapai 5,27 juta (16,8% pangsa nasional) dan tersebar di seluruh wilayah Jakarta,” kata Arlyana.
Selain itu, pengguna QRIS juga tetap tumbuh mencapai 5,75 juta (12,2% pangsa nasional). Inklusivitas sistem pembayaran nontunai, terutama QRIS tersebar di beberapa segmen jenis usaha.
Termasuk mayoritas sebaran QRIS merchant berada pada jenis usaha mikro dan usaha kecil. Sedangkan berdasarkan spasial, volume transaksi QRIS di Jakarta telah tersebar merata dengan pangsa terbesar di Jakarta Selatan (31,5%), Jakarta Pusat (24,9), dan Jakarta Barat (23,9%).
Dengan kolaborasi perluasan akseptansi QRIS yang telah dilakukan sejak 2019 antara BI dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) baik bank dan nonbank telah berdampak luas pada penggunaan QRIS merchant di seluruh wilayah Jakarta.
Pihaknya mengapresiasi inisiatif PT YUKK Kreasi Indonesia , Bank Saqu (PT Bank Jasa Jakarta) dalam memperluas akseptansi QRIS melalui kegiatan Jak Cloth Ramadan 2024 yang melibatkan 300 tenant UMKM dalam penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran kekinian.
Tenant terdiri dari clothing, sepatu, sandal, dan F&B. Kegiatan Jak Cloth tersebut tentunya sejalan dengan semangat Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan mendukung rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) di wilayah Jakarta yang bertujuan mendorong kegiatan ekonomi, mempercepat keuangan inklusif, serta meningkatkan daya saing UMKM.
“Ke depan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Jakarta, Bank Indonesia berkomitmen terus memperluas akseptasi pembayaran digital termasuk QRIS yang diwujudkan melalui peningkatan dan perluasan jaringan serta fasilitasi penggunaan QRIS melalui layanan pemerintah daerah, pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan berbagai komunitas di wilayah Jakarta,” ungkap Arlyana.
Termasuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan QRIS dan manfaatnya bagi masyarakat melalui bazar tahunan bersama seluruh mitra strategis, termasuk PJP bank dan nonbank.
Lihat Juga: Program Tanam 3 Juta Pohon dan Perbanyak RTH, Suswono: Turunkan Suhu di Jakarta 2 Derajat
(jon)
tulis komentar anda