Polri Diapresiasi, Ini Sosok Penyandang Disabilitas Lolos Seleksi SIPSS
Minggu, 03 Maret 2024 - 09:26 WIB
JAKARTA - Sidang penetapan hasil kelulusan seleksi tingkat pusat penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri Tahun Anggaran 2024 selesai dilaksanakan.
Sebanyak 195 calon siswa (Casis) dinyatakan lolos seleksi SIPSS. Dari 195 siswa tersebut, dua di antaranya Damara Prisma Suganda dan Hemriadi yang merupakan penyandang disabilitas pertama lolos menjadi bagian dari Anggota Polri.
Damara merupakan seorang peserta tuna daksa yang memiliki kelainan pada tangan kanannya. Sedangkan Hemriadi disabilitas yang mengalami kebutaan di mata kirinya.
Keikutsertaan casis disabilitas dalam seleksi SIPSS Polri tahun ini merupakan komitmen Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan kesetaraan bagi kaum disabilitas.
"Sesuai keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor Kep 9/I/2024 tanggal 5 Januari 2024 tentang penyelenggaraan SIPSS Tahun Anggaran 2024, Pembentukan Siswa SIPSS Tahun Anggaran 2024, rencananya akan dilaksanakan dalam dua gelombang dengan jadwal pembukaan pendidikan Gelombang Pertama pada tanggal 5 Maret 2024, dan Gelombang Kedua dilaksanakan pada tanggal 29 September, dengan keseluruhan kuota sejumlah 195 orang," kata Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri, Brigjen Pol Nurworo Danang di Auditorium Cendikia, Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (1/3/2024).
Ditambahkan Kabagdiapers Biro Dalpers SSDM Polri, Kombes Pol Fadly Samad, seluruh calon siswa SIPSS Polri telah melewati pemeriksaan administrasi hingga penelusuran mental dan kepribadian (PMK).
"195 siswa ini telah mengikuti seluruh rangkaian uji tes dan juga kompetensi sesuai dengan aturan yang ada. Tahun ini memang menjadi spesial, teman-teman disabilitas bisa mengikuti seluruh rangkaian seleksi SIPSS yang memang ini merupakan kebijakan pimpinan dalam hal ini Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) untuk gabung menjadi bagian Anggota Polri," kata Fadly Samad.
"Disabilitas ini memang inklusif ya. Nantinya teman-teman disabilitas akan ditempatkan sesuai dengan kompetensinya, dokter yang menjadi dokter di Polri dan disabilitas fisik pada kaki ataupun tangan, mata, telinga, penempatannya akan disesuaikan atau ditentukan dengan kompetensinya," lanjutnya.
Sebanyak 195 calon siswa (Casis) dinyatakan lolos seleksi SIPSS. Dari 195 siswa tersebut, dua di antaranya Damara Prisma Suganda dan Hemriadi yang merupakan penyandang disabilitas pertama lolos menjadi bagian dari Anggota Polri.
Damara merupakan seorang peserta tuna daksa yang memiliki kelainan pada tangan kanannya. Sedangkan Hemriadi disabilitas yang mengalami kebutaan di mata kirinya.
Keikutsertaan casis disabilitas dalam seleksi SIPSS Polri tahun ini merupakan komitmen Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan kesetaraan bagi kaum disabilitas.
"Sesuai keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor Kep 9/I/2024 tanggal 5 Januari 2024 tentang penyelenggaraan SIPSS Tahun Anggaran 2024, Pembentukan Siswa SIPSS Tahun Anggaran 2024, rencananya akan dilaksanakan dalam dua gelombang dengan jadwal pembukaan pendidikan Gelombang Pertama pada tanggal 5 Maret 2024, dan Gelombang Kedua dilaksanakan pada tanggal 29 September, dengan keseluruhan kuota sejumlah 195 orang," kata Kepala Biro Pengendalian Personel (Karo Dalpers) SSDM Polri, Brigjen Pol Nurworo Danang di Auditorium Cendikia, Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (1/3/2024).
Ditambahkan Kabagdiapers Biro Dalpers SSDM Polri, Kombes Pol Fadly Samad, seluruh calon siswa SIPSS Polri telah melewati pemeriksaan administrasi hingga penelusuran mental dan kepribadian (PMK).
"195 siswa ini telah mengikuti seluruh rangkaian uji tes dan juga kompetensi sesuai dengan aturan yang ada. Tahun ini memang menjadi spesial, teman-teman disabilitas bisa mengikuti seluruh rangkaian seleksi SIPSS yang memang ini merupakan kebijakan pimpinan dalam hal ini Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) untuk gabung menjadi bagian Anggota Polri," kata Fadly Samad.
"Disabilitas ini memang inklusif ya. Nantinya teman-teman disabilitas akan ditempatkan sesuai dengan kompetensinya, dokter yang menjadi dokter di Polri dan disabilitas fisik pada kaki ataupun tangan, mata, telinga, penempatannya akan disesuaikan atau ditentukan dengan kompetensinya," lanjutnya.
tulis komentar anda