Ikut Aksi Rawamangun Bergerak, Ubaedillah Badrun: Jokowi Mundur atau Dimakzulkan
Rabu, 28 Februari 2024 - 21:03 WIB
Baginya, jika seorang Jokowi masih memiliki etika dan nilai moral yang tinggi maka dirinya akan dengan sukarela untuk mundur dari jabatannya. Menurut Ubaed, Presiden Jokowi akan diuji nilai kebangsaan dan kepeduliannya terhadap rakyat, apabila mau mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya.
"Kalau punya etik dan moral dia katakan saya mundur, bertanggung jawab untuk kekacauan di negeri ini," terang Ubaed.
Di sisi lain, Komandan Green Force UNJ Bidang Sosial Politik, Muhammad Kholid Hidayatulloh menyampaikan kondisi pemerintahan saat ini terkesan abai dan acuh tak acuh dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kholid melanjutkan situasi tersebut dapat dilihat dari banyaknya pembagian kekuasaan sehingga dinilai tidak etis di saat harga kebutuhan pokok sedang melonjak naik.
"Kemudian sekarang juga pemerintah lagi bagi-bagi kekuasaan yang menunjukkan bahwa pemerintahan tidak etis. Seharusnya mereka melihat rakyat kecil yang semakin tercekik bahan pokok yang semakin tinggi," tutur Kholid.
Kholid menjelaskan aksinya ini tidak hanya dihadiri oleh massa mahasiswa dari UNJ. Ia mengatakan massa merupakan gabungan dari aliansi kampus-kampus yang ada di Jabodetabek.
"Teman mahasiswa yang tergabung dari wilayah seperti Tangerang, Karawang, Jaksel, Jakpus, dan Jaktim di sini kita bekerja sama untuk melaksanakan aksi simbolis, yaitu Seruan Rawamangun yang bertujuan untuk memastikan sebuah pergerakan di beberapa daerah lainnya," tegas Kholid.
Kholid menuturkan aksi dari total 450 orang gabungan mahasiswa tersebut juga didukung dan dihadiri sivitas akademika dan dosen-dosen UNJ.
Sekadar informasi, aksi tersebut diawali dengan berkumpul di depan gedung parkir Kampus A UNJ Rawamangun mulai sekira pukul 14.28 WIB. Ratusan mahasiswa yang didominasi mengenakan almamater hijau tersebut pun berjalan bersama, tetapi ditemani oleh sejumlah dosen dan sivitas akademika UNJ di tengah jalan.
Mereka berjalan sembari membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan pesan dan kritik atas keresahan kondisi negara saat ini.
"Pemerintah kamu jahat," tulis salah satu spanduk yang dicoret menggunakan cat semprot.
"Kalau punya etik dan moral dia katakan saya mundur, bertanggung jawab untuk kekacauan di negeri ini," terang Ubaed.
Di sisi lain, Komandan Green Force UNJ Bidang Sosial Politik, Muhammad Kholid Hidayatulloh menyampaikan kondisi pemerintahan saat ini terkesan abai dan acuh tak acuh dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kholid melanjutkan situasi tersebut dapat dilihat dari banyaknya pembagian kekuasaan sehingga dinilai tidak etis di saat harga kebutuhan pokok sedang melonjak naik.
"Kemudian sekarang juga pemerintah lagi bagi-bagi kekuasaan yang menunjukkan bahwa pemerintahan tidak etis. Seharusnya mereka melihat rakyat kecil yang semakin tercekik bahan pokok yang semakin tinggi," tutur Kholid.
Kholid menjelaskan aksinya ini tidak hanya dihadiri oleh massa mahasiswa dari UNJ. Ia mengatakan massa merupakan gabungan dari aliansi kampus-kampus yang ada di Jabodetabek.
"Teman mahasiswa yang tergabung dari wilayah seperti Tangerang, Karawang, Jaksel, Jakpus, dan Jaktim di sini kita bekerja sama untuk melaksanakan aksi simbolis, yaitu Seruan Rawamangun yang bertujuan untuk memastikan sebuah pergerakan di beberapa daerah lainnya," tegas Kholid.
Kholid menuturkan aksi dari total 450 orang gabungan mahasiswa tersebut juga didukung dan dihadiri sivitas akademika dan dosen-dosen UNJ.
Sekadar informasi, aksi tersebut diawali dengan berkumpul di depan gedung parkir Kampus A UNJ Rawamangun mulai sekira pukul 14.28 WIB. Ratusan mahasiswa yang didominasi mengenakan almamater hijau tersebut pun berjalan bersama, tetapi ditemani oleh sejumlah dosen dan sivitas akademika UNJ di tengah jalan.
Mereka berjalan sembari membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan pesan dan kritik atas keresahan kondisi negara saat ini.
"Pemerintah kamu jahat," tulis salah satu spanduk yang dicoret menggunakan cat semprot.
tulis komentar anda