Saksi PDIP di Cibinong Bogor Meninggal saat Kawal Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 - 23:18 WIB
Seorang saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maskurbutami (60) meninggal dunia sepulang dari tempat pemungutan suara (TPS) 45 di Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Foto/Ilustrasi/Dok SINDOnews
JAKARTA - Seorang saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maskurbutami (60) meninggal dunia sepulang dari tempat pemungutan suara (TPS) 45 di Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Jenazah sudah dibawa keluarga untuk dimakamkan.
Kapolsek Cibinong Kompol Waluyo mengatakan peristiwa itu berawal ketika Maskurbutami mengeluhkan kurang sehat sejak Selasa 13 Februari 2024 malam. Maskurbutami pun meminta kepada sang istri untuk dikerok.
"Minta dikerok kepada istrinya kemudian korban istirahat dan sekitar pukul 04.00 WIB seperti biasanya beraktivitas ke masjid untuk melakukan salat subuh," kata Waluyo dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024).
Lalu, sepulang dari masjid, Maskurbutami sarapan dan persiapan untuk pergi ke TPS 45 yang berada di Pabuaran Mekar. Menjelang siang, dia kembali merasa tidak enak badan akhirnya pulang dan makan siang.
"Kembali meminta istrinya untuk dikerok, setelah dikerok istrinya meminta MS ke klinik," jelasnya.
Sekira pukul 11.00 WIB, Maskurbutami didampingi oleh menantunya pergi ke klinik menggunakan motor. Sesampainya di klinik untuk mendaftar, Maskurbutami mendadak jatuh pingsan dan meninggal dunia.
"Pihak keluarga meminta rujukan untuk ke rumah sakit di Depok, sudah dipastikan kalau MS sudah meninggal dunia. Lalu dibawa ke rumah duka di Pabuaran Mekar," pungkasnya.
Kapolsek Cibinong Kompol Waluyo mengatakan peristiwa itu berawal ketika Maskurbutami mengeluhkan kurang sehat sejak Selasa 13 Februari 2024 malam. Maskurbutami pun meminta kepada sang istri untuk dikerok.
"Minta dikerok kepada istrinya kemudian korban istirahat dan sekitar pukul 04.00 WIB seperti biasanya beraktivitas ke masjid untuk melakukan salat subuh," kata Waluyo dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024).
Lalu, sepulang dari masjid, Maskurbutami sarapan dan persiapan untuk pergi ke TPS 45 yang berada di Pabuaran Mekar. Menjelang siang, dia kembali merasa tidak enak badan akhirnya pulang dan makan siang.
"Kembali meminta istrinya untuk dikerok, setelah dikerok istrinya meminta MS ke klinik," jelasnya.
Sekira pukul 11.00 WIB, Maskurbutami didampingi oleh menantunya pergi ke klinik menggunakan motor. Sesampainya di klinik untuk mendaftar, Maskurbutami mendadak jatuh pingsan dan meninggal dunia.
"Pihak keluarga meminta rujukan untuk ke rumah sakit di Depok, sudah dipastikan kalau MS sudah meninggal dunia. Lalu dibawa ke rumah duka di Pabuaran Mekar," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda