Polisi: Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok Koleksi Film Porno
Senin, 22 Januari 2024 - 19:58 WIB
DEPOK - Argiyan Arbirama (20) tersangka kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan mahasiswi bernama Kayla (20) ternyata mengoleksi video porno dalam jumlah banyak. Namun belum diketahui apakah video dewasa tersebut menjadi motivasi atau motif pelaku melakukan tindak pidana pemerkosaan terhadap korbannya.
“Ditemukan fakta bahwa pelaku menyimpan konten-konten termasuk video porno yang cukup banyak di dalam handphone pelaku,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya saat konferensi pers, Senin (22/1/2024).
Hasil dari pemeriksaan sementara, pelaku juga memperkosa dua perempuan lainnya. Salah satunya kini sedang hamil tua. Kasus ini sudah dilaporkan ke ke pihak kepolisian, hanya saja pelaku cukup licin. Saat ini, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para korban lain terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan pelaku. “Mohon maaf satu masih di bawah umur, masih kita rahasiakan dan satunya berinisial MH (23 tahun),” kata Wira.
Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban terakhir bernama Kayla terjadi ketika Argiyan menghubungi korban lewat chat line mengajak ngopi bareng dan di minta jemput di rumahnya pada hari Kamis, 18 Januari 2024 pukul 13.00 WIB.
Sesampainya di rumah, pelaku langsung mengunci pintu dan menarik korban ke dalam kamar. Kemudian pelaku menggerayangi tubuh korban dan korban sempat berontak sembari berteriak.
“Pelaku panik dan langsung mencekik korban sampai lemas lalu membuka baju dan celana korban lalu memperkosa korban setelah selesai memperkosa pelaku memakaikan baju dan celana korban kembali,” ungkap Wira.
Karena masih gerak-gerak, kata Wira, pelaku mengikat tangan dan kaki korban dengan menggunakan sarung bantal. Sebelum melarikan diri pelaku sempat memberi kabar ke ibunya melalui chat WhatsApp bahwa dirumah ada perempuan yang di ikat. Selanjutnya pelaku meninggalkan korban dan kabur dari rumah. “Sesampainya di rumah ibu pelaku mendapati korban sudah tidak bernyawa,” terang Wira.
Atas perbuatannya, tersangka Argiyan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan atau 351 ayat 3 KUHP yaitu penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia, dan atau Pasal perkosaan pasal 285 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
“Ditemukan fakta bahwa pelaku menyimpan konten-konten termasuk video porno yang cukup banyak di dalam handphone pelaku,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya saat konferensi pers, Senin (22/1/2024).
Hasil dari pemeriksaan sementara, pelaku juga memperkosa dua perempuan lainnya. Salah satunya kini sedang hamil tua. Kasus ini sudah dilaporkan ke ke pihak kepolisian, hanya saja pelaku cukup licin. Saat ini, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para korban lain terkait kasus pemerkosaan yang dilakukan pelaku. “Mohon maaf satu masih di bawah umur, masih kita rahasiakan dan satunya berinisial MH (23 tahun),” kata Wira.
Baca Juga
Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban terakhir bernama Kayla terjadi ketika Argiyan menghubungi korban lewat chat line mengajak ngopi bareng dan di minta jemput di rumahnya pada hari Kamis, 18 Januari 2024 pukul 13.00 WIB.
Sesampainya di rumah, pelaku langsung mengunci pintu dan menarik korban ke dalam kamar. Kemudian pelaku menggerayangi tubuh korban dan korban sempat berontak sembari berteriak.
Baca Juga
“Pelaku panik dan langsung mencekik korban sampai lemas lalu membuka baju dan celana korban lalu memperkosa korban setelah selesai memperkosa pelaku memakaikan baju dan celana korban kembali,” ungkap Wira.
Karena masih gerak-gerak, kata Wira, pelaku mengikat tangan dan kaki korban dengan menggunakan sarung bantal. Sebelum melarikan diri pelaku sempat memberi kabar ke ibunya melalui chat WhatsApp bahwa dirumah ada perempuan yang di ikat. Selanjutnya pelaku meninggalkan korban dan kabur dari rumah. “Sesampainya di rumah ibu pelaku mendapati korban sudah tidak bernyawa,” terang Wira.
Atas perbuatannya, tersangka Argiyan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan atau 351 ayat 3 KUHP yaitu penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia, dan atau Pasal perkosaan pasal 285 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
(cip)
tulis komentar anda