Menhub Berencana Bangun Ring BTS untuk Atasi Masalah Angkot di Bogor
Sabtu, 09 Desember 2023 - 16:10 WIB
Sehingga, poinnya yakni permasalahan transportasi perlu dilakukan secara bersama-sama. Salah satunya, Bima berharap adanya terminal batas kota. "Jadi poinnya adalah transportasi perlu kolaborasi, ada BPTJ, ada Pak Gubernur yang kami berharap betul kebijakan terminal batas kota, pengaturan angkot dan lain-lain itu," harap Bima.
Menanggapi hal itu, Iwan mengakui banyak trayek angkot dari wilayahnya ke Kota Bogor karena, terminal angkot memang bermuara di Kota Bogor. "Kalau sejarah angkot ya, dulunya itu kan tahun 2002, kenapa saya tahu itu? Karena saya juga salah satu yang membuat banyak trayek. Masalahnya, semua itu angkot bak hijau, biru terminalnya ke kota," ucap Iwan.
"Ini juga PR kita bersama, jadi ada wacana angkot trayek 22 biru Kang Bima terminalnya mau di Ciawi, yang dari Leuwiliang terminalnya di Dramaga. Jadi ada 2 terminal, ada Laladon sama Galuga. Nah ini dulu begitu, tapi karena kita ini tidak ketemu, akhirnya terminalnya di Sukasari, Baranangsiang, jadi di kota semua. Mohon maaf Kang Bima, orang kabupaten naik angkot memang arahnya ke kota," sambungnya.
Di lokasi yang sama, Menhub Budi Karya pun memberikan respons terkait permasalahan angkot di kedua wilayah itu. Yang mana akan direncanakan membuat ring Buy the Service (BTS) di perbatasan Kota Bogor untuk mengurangi angkot.
"Sehingga yang namanya angkot itu cuma di pinggiran Kota Bogor masuk gak boleh. Bahkan ditilang aja gitu. Nanti kita bikin ring BTS, titik jumpa angkot dan itu di situ. Ring itu bisa menyelesaikan perpindahan moda sehingga bukan sejuta tapi 3.412 (angkot) mungkin jadi 500 (angkot)," tutur Budi.
Menanggapi hal itu, Iwan mengakui banyak trayek angkot dari wilayahnya ke Kota Bogor karena, terminal angkot memang bermuara di Kota Bogor. "Kalau sejarah angkot ya, dulunya itu kan tahun 2002, kenapa saya tahu itu? Karena saya juga salah satu yang membuat banyak trayek. Masalahnya, semua itu angkot bak hijau, biru terminalnya ke kota," ucap Iwan.
"Ini juga PR kita bersama, jadi ada wacana angkot trayek 22 biru Kang Bima terminalnya mau di Ciawi, yang dari Leuwiliang terminalnya di Dramaga. Jadi ada 2 terminal, ada Laladon sama Galuga. Nah ini dulu begitu, tapi karena kita ini tidak ketemu, akhirnya terminalnya di Sukasari, Baranangsiang, jadi di kota semua. Mohon maaf Kang Bima, orang kabupaten naik angkot memang arahnya ke kota," sambungnya.
Di lokasi yang sama, Menhub Budi Karya pun memberikan respons terkait permasalahan angkot di kedua wilayah itu. Yang mana akan direncanakan membuat ring Buy the Service (BTS) di perbatasan Kota Bogor untuk mengurangi angkot.
"Sehingga yang namanya angkot itu cuma di pinggiran Kota Bogor masuk gak boleh. Bahkan ditilang aja gitu. Nanti kita bikin ring BTS, titik jumpa angkot dan itu di situ. Ring itu bisa menyelesaikan perpindahan moda sehingga bukan sejuta tapi 3.412 (angkot) mungkin jadi 500 (angkot)," tutur Budi.
(cip)
tulis komentar anda