Polda Metro Jaya Lakukan Mapping Wilayah Rawan Tawuran
Selasa, 04 Agustus 2020 - 19:18 WIB
JAKARTA - Polda Metro Jaya melakukan mapping di wilayah rawan terjadinya tawuran antarpelajar dan warga. Setelah dilakukan pemetaan nantinya bakal dilakukan sosialisasi pencegahan tawuran di lokasi itu.
"Ada beberapa tempat yang dimapping, khususnya di wilayah rawan. Lalu kita juga terus melakukan sosialisasi dan imbauan agar tak melakukan tawuran," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).
Menurutnya, sosialisasi pun terus dilakukan oleh tiga pilar, seperti Babinkantibmas di kalangan masyarakat agar tak terjadi tawuran. Bahkan, Kapolsek di tiap wilayah Jakarta misalnya juga terus melakukan langkah preemtif dalam mencegah terjadinya tawuran, khususnya antarpelajar. (Baca: Satroni Rumah Ibu Rumah Tangga, Kawanan Perampok Gasak Rp100 Juta di Ciracas)
Bahkan, tambahnya, di jajaran Polda Metro Jaya pun ada tim khusus yang menangani persoalan kejahatan jalanan, seperti begal dan premanisme. Tak terkecuali, persoalan tawuran pun menjadi perhatian tim tersebut, yang mana tim itu pun masih terus berpatroli di jalanan.
"Tim masih bergerak di lapangan, khususnya menangani masalah begal dan juga premanisme, termasuk juga tawuran," katanya. Sekadar diketahui, pada Minggu, 2 Agustus 2020 lalu seorang pelajar berinisial GSN tewas karena terlibat tawuran di Bekasi. Lalu, baru-baru ini juga terjadi tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat, meski tak ada korban, tapi pos polisi dirusak oleh para pelaku tawuran itu.
"Ada beberapa tempat yang dimapping, khususnya di wilayah rawan. Lalu kita juga terus melakukan sosialisasi dan imbauan agar tak melakukan tawuran," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).
Menurutnya, sosialisasi pun terus dilakukan oleh tiga pilar, seperti Babinkantibmas di kalangan masyarakat agar tak terjadi tawuran. Bahkan, Kapolsek di tiap wilayah Jakarta misalnya juga terus melakukan langkah preemtif dalam mencegah terjadinya tawuran, khususnya antarpelajar. (Baca: Satroni Rumah Ibu Rumah Tangga, Kawanan Perampok Gasak Rp100 Juta di Ciracas)
Bahkan, tambahnya, di jajaran Polda Metro Jaya pun ada tim khusus yang menangani persoalan kejahatan jalanan, seperti begal dan premanisme. Tak terkecuali, persoalan tawuran pun menjadi perhatian tim tersebut, yang mana tim itu pun masih terus berpatroli di jalanan.
"Tim masih bergerak di lapangan, khususnya menangani masalah begal dan juga premanisme, termasuk juga tawuran," katanya. Sekadar diketahui, pada Minggu, 2 Agustus 2020 lalu seorang pelajar berinisial GSN tewas karena terlibat tawuran di Bekasi. Lalu, baru-baru ini juga terjadi tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat, meski tak ada korban, tapi pos polisi dirusak oleh para pelaku tawuran itu.
(hab)
tulis komentar anda