Atasi Kasus Stunting, SIL Universitas Indonesia Berikan Edukasi SPAH

Selasa, 08 Agustus 2023 - 21:48 WIB
Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) memberikan edukasi PHBS, makanan bergizi dan air minum layak melalui Sistem Pemanenan Air Hujan (SPAH). Foto: Ist
JAKARTA - Demi mengatasi kasus stunting di Kota Serang, Banten, Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) memberikan edukasi PHBS, makanan bergizi dan air minum layak melalui Sistem Pemanenan Air Hujan (SPAH).

Hal ini merupakan bentuk kontribusi SIL UI terhadap upaya pengentasan stunting di Banten. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting Banten, BKKBN Banten, serta YBM PLN.

“Kami memilih lokasi edukasi di Banten dilatarbelakangi data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) cukup tinggi di Kota Serang dengan nilai IPM mencapai 72,81 pada tahun 2022 sebagaimana dituturkan BPS setempat,” kata Ketua Program Studi S2 Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia Dr Hayati Sari Hasibuan, Selasa (8/8/2023).





Kegiatan yang dilakukan pada Senin 7 Agustus 2023 di KWT Melati, Kecamatan Kasemen, Kota Serang dihadiri 30 peserta terdiri dari Keluarga Berisiko Stunting (KRS), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kasemen, perwakilan BKKBN Banten, DP3AKB Kota Serang, serta Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Banten.

Hayati menjelaskan penyebab meningkatnya stunting antara lain minimnya akses layanan sumber air bersih untuk air minum serta pengetahuan penduduk mengenai pola makan bergizi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

Karena itu, dia mengajak masyarakat mengikuti program hidup sehat melingkupi 3 pilar keberlanjutan yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pada penurunan angka stunting, wujud 3 pilar tersebut dapat diimplementasikan dengan pemenuhan air bersih melalui sistem PAH, sanitasi yang baik, dan gizi seimbang dimulai pada setiap rumah tangga.

“Air untuk kebutuhan sehari-hari yang terpenting cukup dan bersih. Air didapatkan dari air hujan dengan menampung mandiri atau bersama di rumah menggunakan ember dan penyaring sederhana,” ucapnya.

Dosen S2 Lingkungan Dr Sri Setiawati Tumuyu berpesan bahwa makanan bergizi berawal dari pola pengasuhan ibu sehingga gizi setiap anak terjamin. Ketika gizi anak terjamin, anak akan tumbuh menjadi generasi sehat guna mendukung pembangunan Indonesia.

“Fokus kegiatan pengabdian ini merujuk pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat pada peran penting penerapan PHBS dan pemenuhan makanan bergizi serta akses air minum layak terhadap penurunan tingkat risiko stunting,” ungkapnya.

Dia juga meminta penyediaan sarana konsultasi bagi masyarakat dan lembaga atau instansi terkait di tingkat dasar hingga atas dalam upaya pengentasan kasus stunting.

Melalui ketiganya ditargetkan mampu meningkatkan sekaligus menguatkan kesadaran, kapasitas, dan komitmen masyarakat serta lembaga atau instansi terkait di Kota Serang dalam upaya pengentasan kasus stunting yang terus meningkat lajunya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More