Kolaborasi dan Konseling Down Syndrome, Partai Perindo Ingin Kesetaraan Manusia
Rabu, 12 Juli 2023 - 12:34 WIB
DEPOK - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Perindo bersama Miss Global 2018 Fabienne Fionnuala Nicole Groeneveld dan Bacaleg Perindo DPRD Depok Annissa melakukan kolaborasi, diskusi, dan konseling anak-anak down syndrome di Kota Depok .
Annissa mengatakan, kegiatan diskusi dan konseling terhadap anak down syndrome dan orang tua untuk menjembatani apa yang dirasakan anak down syndrome bersama keluarga dengan masyarakat umum.
"Saya menekankan tadi anak down syndrome, anak slow learner seperti saya disamaratakan. Saya sebagai anak slowner hanya menjembatani anak-anak down syndrome lain kalau mereka mampu kok, mereka ada wadahnya sama seperti kalian," ujarnya di Cinere, Depok, Selasa (11/7/2023).
Kegiatan tersebut patut dilakukan karena selama ini stigma di tengah masyarakat bahwa anak down syndrome masih dipandang sebelah mata. Dia menilai sesama manusia seharusnya anak down syndrome juga dapat disayangi. "Anak seperti mereka bisa kok, bisa lomba bahkan ke luar negeri," katanya.
Ketua Umum RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina menuturkan kegiatan ini bisa mengubah paradigma dan pola pikir di tengah masyarakat terhadap anak down syndrome untuk mendapatkan hak yang sama seperti masyarakat pada umumnya.
"Kami dampingi mereka dan kami memiliki komunitas belajar gratis bagi anak-anak kurang mampu. Jadi concern kami seperti harapan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bahwa kami menyentuh masyarakat dengan nilai-nilai moralitas nilai kemanusiaan secara khusus mendampingi mereka," ujarnya.
Miss Global Fabienne menilai acara kali ini penting sebagai pemahaman masyarakat terlebih bagi dirinya. Kegiatan ini memberikan pandangan baru bahwa banyak hal pada manusia yang perlu diketahui dan dibawa ke kancah internasional.
"Dari support ini kita dapat membangun bukan hanya membangun anaknya tapi juga membantu keluarganya dan membantu komunitas yang bisa saling support," ucapnya.
Saat ini yang paling penting bagi masyarakat dan anak penyandang down syndrome adalah edukasi atau pemahaman. Masyarakat harus mengetahui bahwa setiap anak penyandang down syndrome meski memiliki kekurangan namun mereka memiliki keunggulan.
"Kita harus pelajari jadi bagaimana kita bisa lebih inklusif, mereka bisa kok, bisa kerja, bisa sekolah, bisnis apa saja, bisa lakukan, kenapa harus dibedakan," kata Fabienne.
Edukasi juga perlu dilakukan pada anak down syndrome untuk menunjukkan kapabilitas. Dia yakin setiap anak memiliki kelebihan begitu juga pada anak penyandang down syndrome.
Annissa mengatakan, kegiatan diskusi dan konseling terhadap anak down syndrome dan orang tua untuk menjembatani apa yang dirasakan anak down syndrome bersama keluarga dengan masyarakat umum.
"Saya menekankan tadi anak down syndrome, anak slow learner seperti saya disamaratakan. Saya sebagai anak slowner hanya menjembatani anak-anak down syndrome lain kalau mereka mampu kok, mereka ada wadahnya sama seperti kalian," ujarnya di Cinere, Depok, Selasa (11/7/2023).
Kegiatan tersebut patut dilakukan karena selama ini stigma di tengah masyarakat bahwa anak down syndrome masih dipandang sebelah mata. Dia menilai sesama manusia seharusnya anak down syndrome juga dapat disayangi. "Anak seperti mereka bisa kok, bisa lomba bahkan ke luar negeri," katanya.
Ketua Umum RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina menuturkan kegiatan ini bisa mengubah paradigma dan pola pikir di tengah masyarakat terhadap anak down syndrome untuk mendapatkan hak yang sama seperti masyarakat pada umumnya.
"Kami dampingi mereka dan kami memiliki komunitas belajar gratis bagi anak-anak kurang mampu. Jadi concern kami seperti harapan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bahwa kami menyentuh masyarakat dengan nilai-nilai moralitas nilai kemanusiaan secara khusus mendampingi mereka," ujarnya.
Miss Global Fabienne menilai acara kali ini penting sebagai pemahaman masyarakat terlebih bagi dirinya. Kegiatan ini memberikan pandangan baru bahwa banyak hal pada manusia yang perlu diketahui dan dibawa ke kancah internasional.
"Dari support ini kita dapat membangun bukan hanya membangun anaknya tapi juga membantu keluarganya dan membantu komunitas yang bisa saling support," ucapnya.
Saat ini yang paling penting bagi masyarakat dan anak penyandang down syndrome adalah edukasi atau pemahaman. Masyarakat harus mengetahui bahwa setiap anak penyandang down syndrome meski memiliki kekurangan namun mereka memiliki keunggulan.
"Kita harus pelajari jadi bagaimana kita bisa lebih inklusif, mereka bisa kok, bisa kerja, bisa sekolah, bisnis apa saja, bisa lakukan, kenapa harus dibedakan," kata Fabienne.
Edukasi juga perlu dilakukan pada anak down syndrome untuk menunjukkan kapabilitas. Dia yakin setiap anak memiliki kelebihan begitu juga pada anak penyandang down syndrome.
(jon)
tulis komentar anda