Pasar Cibitung Semrawut, Pedagang Merugi karena Pembeli Malas Datang
Rabu, 14 Juni 2023 - 21:02 WIB
BEKASI - Carut marut proses pembangunan Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi terus dirasakan hingga kini. Imbasnya banyak pelanggan kabur akibat kondisi pasar kian semrawut.
Setelah proses perpindahan pedagang dari tempat penampungan sementara ke bangunan baru rampung, masalah lainnya muncul. Salah satunya ketiadaan lahan parkir yang membuat proses bongkar muat terhambat.
Persoalan ini makin serius karena menyangkut pendapatan pedagang yang merosot. Pedagang mengaku kehilangan banyak pembeli yang mengurungkan niatnya berbelanja di Pasar Induk Cibitung lantaran sulitnya mendapat tempat parkir.
“Jadi kayak sepele tapi ternyata sangat terasa oleh kami. Walaupun ini pasar induk tapi kalau lihat kondisinya kayak gini yang beli nggak jadi masuk,” kata Tukimin (55), pedagang saat ditemui di Pasar Induk Cibitung, Rabu (14/6/2023).
Pria yang sehari-harinya berjualan bumbu masakan ini mengaku penjualannya merosot 30-40 persen. Biasanya dia menjual bumbu hingga 200 ton per bulan kini hanya mencapai 120-150 ton.
“Terasanya sejak awal pasar mau dibangun pindah ke penampungan terus sekarang ke sini (lapak baru), makin terasa,” katanya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Cibitung, gedung lapak baru di bagian tengah pasar telah ditempati pedagang. Sedangkan lokasi penampungan di bagian belakang telah dirobohkan.
Namun, perpindahan pedagang tidak dibarengi pengaturan lalu lintas kendaraan dan parkir. Masuk dan keluar kendaraan masih dari pintu yang sama. Kemudian di sepanjang lorong antargedung dipadati motor dan mobil bak terbuka. Beberapa kendaraan bahkan parkir di bagian tengah jalan.
Setelah proses perpindahan pedagang dari tempat penampungan sementara ke bangunan baru rampung, masalah lainnya muncul. Salah satunya ketiadaan lahan parkir yang membuat proses bongkar muat terhambat.
Persoalan ini makin serius karena menyangkut pendapatan pedagang yang merosot. Pedagang mengaku kehilangan banyak pembeli yang mengurungkan niatnya berbelanja di Pasar Induk Cibitung lantaran sulitnya mendapat tempat parkir.
“Jadi kayak sepele tapi ternyata sangat terasa oleh kami. Walaupun ini pasar induk tapi kalau lihat kondisinya kayak gini yang beli nggak jadi masuk,” kata Tukimin (55), pedagang saat ditemui di Pasar Induk Cibitung, Rabu (14/6/2023).
Pria yang sehari-harinya berjualan bumbu masakan ini mengaku penjualannya merosot 30-40 persen. Biasanya dia menjual bumbu hingga 200 ton per bulan kini hanya mencapai 120-150 ton.
“Terasanya sejak awal pasar mau dibangun pindah ke penampungan terus sekarang ke sini (lapak baru), makin terasa,” katanya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Cibitung, gedung lapak baru di bagian tengah pasar telah ditempati pedagang. Sedangkan lokasi penampungan di bagian belakang telah dirobohkan.
Namun, perpindahan pedagang tidak dibarengi pengaturan lalu lintas kendaraan dan parkir. Masuk dan keluar kendaraan masih dari pintu yang sama. Kemudian di sepanjang lorong antargedung dipadati motor dan mobil bak terbuka. Beberapa kendaraan bahkan parkir di bagian tengah jalan.
tulis komentar anda