Menilik Peluang Kaesang Pangarep Jika Maju Cawalkot Depok, Pengamat: Tergantung Presiden Terpilih
Sabtu, 03 Juni 2023 - 10:34 WIB
JAKARTA - Kaesang Pangarep nama putra bungsu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencuat untuk maju sebagai Calon Wali Kota Depok 2024 mendatang. Nama Kaesang diyakini dapat meruntuhkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kota tersebut.
Bagaimana peluang jika Kaesang benar maju sebagai cawalkot Depok?. Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, peluang Kaesang menang tergantung Presiden terpilih.
Sebab, untuk Pilpres dan Pileg serentak dilaksanakan lebih awal yakni Februari 2024. Sedangkan Pilkada serentak Pilgub maupun Pilwalkot baru dilaksanakan November 2024 mendatang.
"Begini logikanya Kaesang didukung maju di Pilwalkot Kota Depok katakanlah untuk menghajar basis massa PKS. Tapi, jangan lupa Jokowi itu habis 20 Oktober 2024 sedangkan Pilkada serentak setelahnya November 2024 artinya ketika Pilkada dilaksanakan Kaesang bukan anak Presiden lagi bukan anak RI 1 lagi," kata Ujang melalui pesan singkat, Sabtu (3/6/2023).
"Jokowi habis per 20 Oktober 2024, sedangkan Pilkada Depok bulan November artinya kalau Kaesang bukan anak Presiden lagi dan jika Presiden terpilih bukan orang Jokowi bukan pihak yang didukung Jokowi maka bisa gagal, bisa kalah," tambahnya.
Ujang menekankan untuk meruntuhkan dominasi PKS di Depok tergantung Presiden terpilih nanti. Menurutnya dalam politik tergantung situasi dinamika yang berkembang.
"Kunci kemenangan Kaesang bergantung status masih anak Presiden Jokowi atau tidak. Kalau sudah bukan anak Presiden dalam politik akan lemah," ujarnya.
"Kalau Presiden yang menang dan dilantik 20 Oktober 2024 orangnya Jokowi maka Kaesang bisa menang dan bisa meruntuhkan dominasi PKS dalam konteks Pilkada Kota Depok. Tapi kalau yang menang pihak lain pihak oposisi atau lawan politik Jokowi, ya selesai Kaesang itu enggak bakalan terpilih jadi konstruksi politiknya seperti itu," tuturnya.
Sekadar informasi, nama Kaesang Pangarep digadang-gadang mampu meruntuhkan dominasi PKS dan dapat memajukan Kota Depok. Dukungan terhadap Kaesang pun mulai mengalir mulai dari relawan Ganjar Pranowo (GP) Center dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan membentuk relawan 'Sang Menang'.
Bagaimana peluang jika Kaesang benar maju sebagai cawalkot Depok?. Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, peluang Kaesang menang tergantung Presiden terpilih.
Sebab, untuk Pilpres dan Pileg serentak dilaksanakan lebih awal yakni Februari 2024. Sedangkan Pilkada serentak Pilgub maupun Pilwalkot baru dilaksanakan November 2024 mendatang.
"Begini logikanya Kaesang didukung maju di Pilwalkot Kota Depok katakanlah untuk menghajar basis massa PKS. Tapi, jangan lupa Jokowi itu habis 20 Oktober 2024 sedangkan Pilkada serentak setelahnya November 2024 artinya ketika Pilkada dilaksanakan Kaesang bukan anak Presiden lagi bukan anak RI 1 lagi," kata Ujang melalui pesan singkat, Sabtu (3/6/2023).
"Jokowi habis per 20 Oktober 2024, sedangkan Pilkada Depok bulan November artinya kalau Kaesang bukan anak Presiden lagi dan jika Presiden terpilih bukan orang Jokowi bukan pihak yang didukung Jokowi maka bisa gagal, bisa kalah," tambahnya.
Ujang menekankan untuk meruntuhkan dominasi PKS di Depok tergantung Presiden terpilih nanti. Menurutnya dalam politik tergantung situasi dinamika yang berkembang.
"Kunci kemenangan Kaesang bergantung status masih anak Presiden Jokowi atau tidak. Kalau sudah bukan anak Presiden dalam politik akan lemah," ujarnya.
"Kalau Presiden yang menang dan dilantik 20 Oktober 2024 orangnya Jokowi maka Kaesang bisa menang dan bisa meruntuhkan dominasi PKS dalam konteks Pilkada Kota Depok. Tapi kalau yang menang pihak lain pihak oposisi atau lawan politik Jokowi, ya selesai Kaesang itu enggak bakalan terpilih jadi konstruksi politiknya seperti itu," tuturnya.
Sekadar informasi, nama Kaesang Pangarep digadang-gadang mampu meruntuhkan dominasi PKS dan dapat memajukan Kota Depok. Dukungan terhadap Kaesang pun mulai mengalir mulai dari relawan Ganjar Pranowo (GP) Center dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan membentuk relawan 'Sang Menang'.
(hab)
tulis komentar anda