Hadapi Serangan Siber dan Ancaman Dark Web, BSSN Gelar Pelatihan

Selasa, 23 Mei 2023 - 21:51 WIB
Pusbang SDM BSSN RI membuka Program Pelatihan Penanganan Insiden Siber dan Dark Web Investigation, Senin (22/5/2023). Foto: Ist
JAKARTA - Mengantisipasi serangan Siber dan Dark Web, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (Pusbang SDM BSSN RI) resmi membuka Program Pelatihan Penanganan Insiden Siber dan Dark Web Investigation, Senin (22/5/2023).

Program ini diikuti perwakilan Kementerian/Lembaga/Daerah dan TNI/Polri. Termasuk rilis lanskap Keamanan Siber Indonesia tahun 2022. Dalam rilis itu menunjukkan bahwa pada 2022 sektor administrasi pemerintahan merupakan salah satu sektor yang terdampak beragam insiden siber baik web defacement, darknet exposure, dugaan data breach, serta aduan siber.

Kepala Pusat Pengembangan SDM BSSN Brigjen TNI Rory Sitorus menyampaikan dalam sambutannya pada upacara pembukaan pelatihan penanganan insiden Siber bahwa menyikapi berbagai ancaman serangan siber kian meningkat.



“Ruang siber Indonesia yang luas, multidimensi, dan multisektor, serta ancaman serangan yang meningkat, membutuhkan perhatian semua pihak. BSSN akan terus mewujudkan Pilar Pertama Strategi Keamanan Siber Nasional, yaitu Ketahanan Siber Indonesia,” ujar Rory.

Dia mengatakan pelatihan penanganan insiden siber bertujuan agar peserta mampu memahami hal-hal yang berkaitan dengan tanggap insiden siber termasuk di dalamnya konsep dasar, kebijakan dan perencanaan, struktur dan peran tim, serta mampu mempraktikkan penanganan insiden siber melalui studi kasus yang diberikan dengan baik dan benar.

Adapun pelatihan dark web investigation bertujuan meningkatkan kompetensi SDM keamanan siber dan sandi dengan dibekali kemampuan teknis tentang perangkat dan teknik yang digunakan untuk memantau, menginvestigasi, serta menganalisis isu yang berkembang di dark web.

“Kompetensi tersebut dipadukan dengan data surface web untuk memecahkan kasus kejahatan siber (cybercrime) dan kejahatan yang berkaitan dengan komputer (computer-related crime) baik pada tahap investigasi maupun pada tahap penuntutan sebagai ahli dalam persidangan,” ungkap Rory.

Selepas mengikuti pelatihan, peserta pelatihan penanganan insiden siber diharapkan lebih siap menghadapi ancaman, serangan atau insiden siber di instansinya masing-masing, serta mampu meningkatkan kolaborasi antar CSIRT untuk mewujudkan ruang siber Indonesia yang aman dan kondusif.

Bagi peserta pelatihan dark web investigation juga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri, pemahaman, dan bagaimana dark web dapat membantu menyediakan informasi intelijen.

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM) BSSN terhitung sejak tahun 2020 hingga 2022, telah meluluskan 4.646 peserta diklat melalui puluhan pelatihan yang intensif dan komprehensif.

Secara umum Pusbang SDM BSSN dalam setiap menyelenggarakan program pelatihan di bidang keamanan siber dan persandian akan memberikan sertifikat keahlian kepada setiap peserta yang telah menyelesaikan keseluruhan program pelatihan.

Pemberian sertifikat keahlian ini berdasarkan standar dan kompetensi jabatan yang diampu oleh peserta pelatihan sekaligus berdasarkan analisis kebutuhan pengembangan kompetensi (Training Needs Analysis).
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More