Kampanye Masif Galon Sekali Pakai Ganggu Upaya Pengurangan Sampah Plastik

Kamis, 11 Mei 2023 - 15:17 WIB
Kampanye penggunaan galon sekali pakai yang dilakukan masif dinilai Walhi kontraproduktif dengan semangat pengurangan sampah plastik. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Kampanye penggunaan galon sekali pakai yang dilakukan masif dinilai Walhi kontraproduktif dengan semangat pengurangan sampah plastik secara global maupun nasional. Permasalahan sampah plastik yang ditimbulkan akibat peredaran galon sekali pakai patut menjadi perhatian bersama karena bertentangan dengan rencana pemerintah mengurangi 70 persen sampah plastik pada 2025.

"Kampanye masif yang mendorong penggunaan galon sekali pakai ini kontradiktif dengan semangat pengurangan sampah plastik," kata Juru Kampanye Perkotaan Walhi Abdul Ghofar, Rabu (10/5/2023).

Dalam satu hingga dua tahun belakangan ini ada satu produk tertentu yang melakukan kampanye penggunaan galon sekali pakai secara intensif. "Ada target mengurangi sebesar-besarnya penggunaan plastik, nah seharusnya penggunaan galon sekali pakai itu tidak dipromosikan secara besar-besaran," ujarnya.



Baca juga: Aktivis Lingkungan Ingatkan Bahaya Mikroplastik Galon Sekali Pakai

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), produksi sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton pada 2021 lalu. Dari angka tersebut, 11,6 juta ton atau 17 persen disumbang sampah plastik.

Laporan data produksi sampah plastik nasional di tahun 2021 juga menyebutkan tipe bahan plastik yang kerap ditemukan adalah Polyethylene Terephthalate (PET). Bahan tersebut merupakan kemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sekali pakai.

Artinya, polusi sampah plastik AMDK masih jadi masalah yang belum teratasi di Tanah Air. Lembaga riset AC Nielsen mendapati bahwa produk AMDK menyumbang 328.117 ton dari 11,6 juta ton sampah plastik sepanjang tahun 2021.

Kondisi tersebut diperparah minimnya tingkat pengumpulan sampah plastik dan daur ulang di Indonesia.

Ghofar mengatakan, angka sampah plastik yang bisa dikumpulkan secara nasional belum menyentuh 15 persen. Sedangkan, sampah plastik yang mampu didaur ulang baru mencapai 10 persen. Sementara, 50 persen sisanya tidak terkelola dan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More