Viral Pengemis di Bogor Punya Cek Rp1,3 Miliar, Yerry Tawalujan: Masyarakat Harus Selektif Pilih Tempat Donasi

Rabu, 03 Mei 2023 - 00:42 WIB
Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan. Foto/MPI/Dok
JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu publik dihebohkan dengan adanya pengemis yang mempunyai cek senilai Rp1,3 miliar dan juga uang tunai Rp1,8 juta. Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo Yerry Tawalujan mengimbau masyarakat agar selektif dalam membagikan rezeki yang mereka miliki.

Diketahui, pengemis tersebut terjaring razia di Jembatan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Identitas pengemis viral tersebut pun terkuak dan diketahui bernama Tini.

Yerry Tawalujan mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi perhatian masyarakat dalam memberikan bantuan. Alih-alih memberikan kepada yang membutuhkan, jika donasi tidak pada tempat yang sesuai maka akan menambah kekayaan orang yang menjual rasa iba belaka.



"Memanipulasi rasa belas kasihan di masyarakat untuk mendapatkan uang secara mudah dengan cara mengemis, tentu ini tidak benar," kata Yerry saat dihubungi pada Selasa (2/5/2023).



Yerry mengimbau masyarakat agar selektif dalam membagikan rezeki yang mereka miliki. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kepada pihak-pihak yang jelas kevalidan mereka sebagai lembaga filantropis.

"Masyarakat untuk bisa lebih bijak, lebih berhati-hati (dalam membagikan) sumbangan, lebih baik berikan sumbangan ke panti-panti sosial, asuhan, jompo, dan lembaga-lembaga lain yang layak untuk menerima sumbangan sosial," ujarnya.

Yerry melanjutkan, meski kepemilikan cek bukan bersifat kriminal, namun keabsahan cek milik Tini tersebut Pemerintah perlu memvalidasi.

Selain itu, Pemerintah juga perlu melakukan pembinaan kepada para pengemis yang terjaring razia agar mereka tidak lagi turun ke jalan untuk mengemis.

"Pemerintah dalam hal ini tentu Dinsos atau Kemensos untuk mendata para pengemis para masyarakat yang bermasalah secara sosial para tunawisma yang tidur di emperan toko atau di kolong-kolong jembatan itu perlu di data dengan valid siapa-siapa saja mereka, dari latar belakang apa dan kalau perlu ditelusuri memang sampai ke kampung halaman mereka," papar Yerry.

"Lalu diberikan edukasi terus menerus, edukasinya tentu disertai pelatihan skil dan keterampilan, supaya para pengemis ini tidak lagi mengemis tetapi mencari pekerjaan lain yang lebih layak," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More