Tak Bisa Kendalikan Persoalan, Bima Arya: Saya Akan Copot

Selasa, 28 April 2020 - 22:05 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto/Dok/SINDOnews
BOGOR -

Wali Kota Bogor Bima Arya kembali memulai tugasnya sebagai kepala daerah, Selasa (28/4/2020), pasca perawatan dan isolasi akibat terpapar Corona Virus Disease (Covid-19)selama satu bulan. Di hari pertama, Bima Arya melakukan berbagai aktivitas, mulai dari melantik pejabat struktural, meninjau penyaluran bantuan sosial hingga memantau pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Dalam satu bulan ke depan kalau ada persoalan yang tidak bisa dikendalikan, saya akan copot, kalau ada Camat Lurah membiarkan ada permainan dari RT dan RW, kalau ada aparatur bermain-main saya akan copot dan pidanakan," katanya disela-sela pelantikan 10 pejabat struktural di Lingkungan Pemkot Bogor, Selasa (28/4/2020).

Pejabat yang dilantik antara lain Kepala Badan Kesbangpol Dadang Sugiarta, Kadis Pariwisata Kebudayaan Atep Budiman, Kadis Kominfo Rahmat Hidayat, Kadis Lingkungan Hidup Denni Wismanto, Kepala DPMPPA Iceu Pujiati, Kepala Satpol PP Agustiansyah, Camat Bogor Tengah Abdul Wahid, Camat Bogor Utara Dudi Fitri Susandi, Camat Bogor Timur Wawan Sanwani dan Sekretaris BKAD Evandy Dahni.



"Suasana pelantikan ini sangat berbeda, saat ini kita berada di situasi yang tidak biasa. Ujian dan cobaan yang sangat luar biasa. Hari ini saya ingin memberikan penegasan kepada semua, bahwa bapak ibu dilantik dalam suasana perang, dalam keadaan luar biasa. Saya harapkan ada langkah-langkah luar biasa. Mari kita manfaatkan jabatan yang kita miliki untuk mengurangi beban masyarakat," ungkap Bima Arya dalam sambutannya.

Kepada masing-masing pejabat yang dilantik, Bima Arya juga memberikan pesan agar bisa menjalankan tugas sesuai fungsinya, khususnya terkait dengan percepatan penanganan Covid-19.

"Pak Dadang Sugiarta (Kepala Kesbangpol), saya minta Pak Dadang berkoordinasi dengan aparatur lain, TNI dan Polri, untuk memastikan stabilitas Kota Bogor. Tindak tegas di lapangan, saya dukung rekan Polri menembak di tempat pelaku kriminal," katanya.

Sedangkan untuk Kepala Disbudpar Kota Bogor, Bima menyatakan tugas berat yang dihadapinya yakni soal pendapatan asli daerah (PAD) rontok. Tidak ada pilihan selain berinovasi, buka kerjasama dengan semua agar kita bisa bangkit dalam masa recovery. "PAD kita dari restoran dari jasa wisata rontok, tidak ada pilihan lain untuk berkreasi. Kita harus bangkit dengan cepat," ujar Bima.

Sementara untuk Kepala Satpol PP Kota Bogor yang baru, Bima juga berpesan untuk sama-sama turun ke lapangan, ketegasan kita menentukan kelancaran PSBB."Tindak tegas yang melanggar, cabut izin usaha bagi perusahaan yang melanggar, yang tidak pakai masker berikan hukuman fisik. Pastikan Perda ditegakkan," tandasnya.

Khusus bagi para camat, pihkanya diminta ketegasan dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19.

"Untuk para Camat, ketegasan kita di lapangan dalam PSBB menentukan percepatan penanganan Covid-19. Pastikan penerima bantuan sosial untuk warga baik DTKS dan non-DTKS, pastikan tidak ada yang menerima ganda, pastikan tidak ada warga yang haknya dikhianati, serap informasi dari warga. Tanggung jawab Camat dan Lurah untuk pastikan," ujar Bima.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More