Makin Arogan, Pengusaha Pasangi Tembok Gang Besan Serpong dengan Kawat Duri

Senin, 27 Maret 2023 - 17:40 WIB
Seorang warga menunjukkan kepada Polisi RW soal pemasangan kawar berduri di tembok penutup akses jalan Gang Besan, Serpong, Tangsel. Foto: MPI/Hambali
TANGERANG SELATAN - Tembok yang menutup akses jalan masuk Gang Besan di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan ( Tangsel ), kini mulau dipasangi kawat berduri tajam. Sejumlah pekerja memasang tiang besi di bagian atas tembok

Hal demikian berdasarkan pantauan MPI di lokasi, Senin (27/3/2023). Para pekerja itu kemudian mengaitkan empat garis kawat tajam yang menjulur panjang hingga ke sisi tembok belakang.

Tak hanya kawat duri, pihak pengusaha juga membangun pelapis tembok beton baru yang ketinggiannya bertambah menjadi 3 meter. Kini ada dua lapis tembok yang menutup akses Gang Besan.



Warga Gang Besan pun kecewa berat dan menganggap penambahan tembok serta kawat duri sebagai bentuk arogansi. Pihak pengusaha disebut tak mengindahkan arahan mediasi yang disampaikan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ikhsan belum lama ini.

"Padahal warga kemarin sempat agak lega dan sedikit punya harapan setelah pernyataan dari Pak Wakil Wali Kota," kata Fahri, salah seorang warga Gang Besan.

Warga memertanyakan wacana mediasi yang dilontarkan pemerintah beberapa waktu lalu, camat, dan lurah telah diminta turun ke bawah memertemukan warga dengan pihak pengusaha guna mencari solusi terbaik.

"Kemarin menjelang awal puasa katanya mau ada wacana mediasi antara pengusaha, warga Gang Besan, camat, dan Lurah Rawa Buntu sesuai arahan dari Pak Wakil Wali Kota. Tapi sudah dua pekan belum ada kelanjutannya, malah pagar betonnya sekarang ditinggikan, didobel dan dikasih kawat duri," keluhnya.

Polisi RW yang ditugaskan, Iptu Rahmat Gunawan, sempat turun mengecek pembangunan tembok beton pelapis dan kawat duri di lokasi. Beberapa warga tampak turut mendampingi.

"Warga yang tadinya sudah tenang, jadi resah kembali. Kami sebagai Polisi RW akan membantu menyampaikan ke pimpinan terkait aspirasi warga atas hal ini," tuturnya.

Menurut Rahmat, seharusnya pihak pengusaha menahan diri tak mengerjakan apa pun di akses tembok tersebut. Apalagi kasus ini, kata dia, masih dalam penyelidikan kepolisian. "Karena ini masih dalam penyelidikan, harusnya tidak melakukan apa pun dulu," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More