Polisi Pastikan Sabastian Bunuh Diri
A
A
A
JAKARTA - Pihak kepolisian memastikan jika kematian Sebastian Manuputty (33), aktivis buruh yang terbakar dan jatuh dari atap tribun di GBK, Senayan, Jumat 1 Mei 2015 lalu, murni bunuh diri. Namun apa motifnya, belum diketahui.
"Korban melakukan bunuh diri dengan cara membakar diri kemudian melompat, dimana sebelumnya korban sudah menyiram tubuh dengan bensin," kata Pjs Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Wijanarko.
Dikatakan, ada dua hal yang membuat polisi yakin jika warga Bekasi itu bunuh diri. Pertama, pesan terakhir korban di Facebooknya yang ditulis sebelum kematiannya.
"Tulisannya di Facebook salah satunya "lanjutkan perjuangan kaum buruh, tani dan nelayan, aku bahagia melakukannya" dan beberapa tulisan-tulisan lain yang di upload oleh korban," jelasnya.
Kemudian lanjut Budi, ditambah dengan keterangan istri korban yang menerangkann bahwa sebelum berangkat aksi May Day di Jakarta, motor milik suaminya yang diparkir di rumahnya dalam keadaan full tank.
"Namun saat istrinya siang hari mau menggunakan motor, isi tangki bensin sudah kosong," imbuhnya.
Selain itu, istri korban bernama Samah meenggakui jika beberapa barang yang ditemukan di atap tribun GBK tempat korban melompat adalah milik suaminya.
Selain itu, salah satu temannya bernama Dian Iskandar juga mengenali korban dari pakaian yang dikenakannya saat May Day itu.
"Keterangan temannya menyatakan bahwa korban sebelumnya memakai baju yang sama dengan yang dipakai waktu kejadian, baju hitam lengan panjang, bagian depan terdapat gambar bintang warna merah. Karena sebelum aksi may day, Dian berfoto dengan korban," pungkasnya.
"Korban melakukan bunuh diri dengan cara membakar diri kemudian melompat, dimana sebelumnya korban sudah menyiram tubuh dengan bensin," kata Pjs Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Wijanarko.
Dikatakan, ada dua hal yang membuat polisi yakin jika warga Bekasi itu bunuh diri. Pertama, pesan terakhir korban di Facebooknya yang ditulis sebelum kematiannya.
"Tulisannya di Facebook salah satunya "lanjutkan perjuangan kaum buruh, tani dan nelayan, aku bahagia melakukannya" dan beberapa tulisan-tulisan lain yang di upload oleh korban," jelasnya.
Kemudian lanjut Budi, ditambah dengan keterangan istri korban yang menerangkann bahwa sebelum berangkat aksi May Day di Jakarta, motor milik suaminya yang diparkir di rumahnya dalam keadaan full tank.
"Namun saat istrinya siang hari mau menggunakan motor, isi tangki bensin sudah kosong," imbuhnya.
Selain itu, istri korban bernama Samah meenggakui jika beberapa barang yang ditemukan di atap tribun GBK tempat korban melompat adalah milik suaminya.
Selain itu, salah satu temannya bernama Dian Iskandar juga mengenali korban dari pakaian yang dikenakannya saat May Day itu.
"Keterangan temannya menyatakan bahwa korban sebelumnya memakai baju yang sama dengan yang dipakai waktu kejadian, baju hitam lengan panjang, bagian depan terdapat gambar bintang warna merah. Karena sebelum aksi may day, Dian berfoto dengan korban," pungkasnya.
(nag)