Ini Pesan Terakhir Sebastian Kepada Keluarganya
A
A
A
BEKASI - Keluarga Sebastian Manuputi (32) yang nekat membakar dirinya di GBK pada perayaan May Day mengaku tidak memiliki firasat apapun. Namun Sebastian nampaknya sudah siap dengan tindakan nekatnya dan meninggalkan pesan kepada keluarganya.
”Tidak ada firasat apapun,” kata istri Sebastian, Salmah (28) kepada wartawan di rumahnya di Pekayon, Bekasi, Sabtu 2 Mei 2015. Sebelum berpartisipasi dalam demo buruh, Salmah mengatakan, suaminya berpesan agar dirinya tetap semangat dan menerima apadanya.
Bahkan, Sebastian sempat meminta maaf karena belum dapat membahagiakan keluarganya.”Maaf, kerja sebagai buruh belum bisa membahagiakan keluarga,” ujar Sebastian ditirukan Samah.
Penghasilan rutin Sebastian setiap bulan tak lebih dari Rp3 juta. Sebab, nilai Upah Minimum Kabupaten Bekasi baru mencapai Rp 2,9 juta lebih.
Meski demikian, Sebastian tak pernah mengeluh. Dia tetap semangat bekerja bersama istrinya yang merupakan satu pabrik.
Menurutnya, Sebastian adalah buruh yang sangat aktif dalam organisasi buruh dan sebelum kejadian, Sebastian kerap mengikuti rapat yang digelar para buruh. Dan istrinya bersama dengan suaminya sama-sama menjadi buruh di perusahaan yang memproduksi minuman ringan merk Ale-Ale tersebut.
Namun, dia akan memperjuangkan buruh agar mendapatkan kesejahteraan untuk mencukupi keluarga. Anak pasangan dari Pieter Sebastian dan Sugiroti tengah memperjuangkan buruh yang mengalami kecelakaan kerja. Dan Sebastian dikenal sangat baik dikalangan buruh.
”Tidak ada firasat apapun,” kata istri Sebastian, Salmah (28) kepada wartawan di rumahnya di Pekayon, Bekasi, Sabtu 2 Mei 2015. Sebelum berpartisipasi dalam demo buruh, Salmah mengatakan, suaminya berpesan agar dirinya tetap semangat dan menerima apadanya.
Bahkan, Sebastian sempat meminta maaf karena belum dapat membahagiakan keluarganya.”Maaf, kerja sebagai buruh belum bisa membahagiakan keluarga,” ujar Sebastian ditirukan Samah.
Penghasilan rutin Sebastian setiap bulan tak lebih dari Rp3 juta. Sebab, nilai Upah Minimum Kabupaten Bekasi baru mencapai Rp 2,9 juta lebih.
Meski demikian, Sebastian tak pernah mengeluh. Dia tetap semangat bekerja bersama istrinya yang merupakan satu pabrik.
Menurutnya, Sebastian adalah buruh yang sangat aktif dalam organisasi buruh dan sebelum kejadian, Sebastian kerap mengikuti rapat yang digelar para buruh. Dan istrinya bersama dengan suaminya sama-sama menjadi buruh di perusahaan yang memproduksi minuman ringan merk Ale-Ale tersebut.
Namun, dia akan memperjuangkan buruh agar mendapatkan kesejahteraan untuk mencukupi keluarga. Anak pasangan dari Pieter Sebastian dan Sugiroti tengah memperjuangkan buruh yang mengalami kecelakaan kerja. Dan Sebastian dikenal sangat baik dikalangan buruh.
(ysw)