Belasan Ribu Sertifikat Tanah Dibagikan Gratis di Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Belasan ribu sertifikat tanah dibagikan secara grtais kepada masyarakat ekonomi lemah, dan pelaku usaha UKM di Lapangan Udara Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pembagian itu diserahkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Fery Mursyidan Baldan.
Penyerahan sertifikat itu untuk warga kabupaten/kota se-Provinsi Banten untuk memudahkan masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka. "Untuk menuntaskan pemberian hak atas tanah kepada warga," ujar Fery di lokasi pemberian sertifikat, Kamis 30 April 2015.
Dia juga menyampaikan pesan kepada Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Menurut dia, yang pertama, Airin tak boleh mengacak-acak tata ruang awal. "Dia (Tangsel) tak boleh tata ruangnya berbeda dari kabupaten induknya," pintanya.
Tangsel, menurutnya, harus dilindungi di tengah pergerakan atas dinamika yang ada. "Jabodetabek adalah penyumbang terbesar PBB di Indonesia. Karenanya, kami tidak mau konflik berkaitan dengan hak atas tanah menjadi konflik yang berkepanjangan," tuturnya.
Pesan kedua, sambungnya, Airin melakukan langkah untuk menuntaskan pemberian hak atas tanah kepada warga. "Berapa jumlah kepala keluarga yang Tak memiliki sertifikat," kata dia.
Kementerian Agraria, kata dia, tak mau masyarakat menjadi resah karena ketidakadaannya sertifikat. "Perbankan juga, jangan mempersulit jika ada warga yang Ingin menyekolahkan sertifikatnya. Kalau perbankan mau main gelap, kami main gelap, kalau mau main terang kami main terang," pungkasnya.
Jika ada pejabat setingkat Kakanwil yang tak mau membantu warga melalui pelayanan jemput bola, Fery mengatakan, harap dilaporkan kepada dirinya. "Buat yang gengsinya dijaga, jabatan dicopot," tandasnya.
Penyerahan sertifikat itu untuk warga kabupaten/kota se-Provinsi Banten untuk memudahkan masyarakat dalam mengembangkan usaha mereka. "Untuk menuntaskan pemberian hak atas tanah kepada warga," ujar Fery di lokasi pemberian sertifikat, Kamis 30 April 2015.
Dia juga menyampaikan pesan kepada Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Menurut dia, yang pertama, Airin tak boleh mengacak-acak tata ruang awal. "Dia (Tangsel) tak boleh tata ruangnya berbeda dari kabupaten induknya," pintanya.
Tangsel, menurutnya, harus dilindungi di tengah pergerakan atas dinamika yang ada. "Jabodetabek adalah penyumbang terbesar PBB di Indonesia. Karenanya, kami tidak mau konflik berkaitan dengan hak atas tanah menjadi konflik yang berkepanjangan," tuturnya.
Pesan kedua, sambungnya, Airin melakukan langkah untuk menuntaskan pemberian hak atas tanah kepada warga. "Berapa jumlah kepala keluarga yang Tak memiliki sertifikat," kata dia.
Kementerian Agraria, kata dia, tak mau masyarakat menjadi resah karena ketidakadaannya sertifikat. "Perbankan juga, jangan mempersulit jika ada warga yang Ingin menyekolahkan sertifikatnya. Kalau perbankan mau main gelap, kami main gelap, kalau mau main terang kami main terang," pungkasnya.
Jika ada pejabat setingkat Kakanwil yang tak mau membantu warga melalui pelayanan jemput bola, Fery mengatakan, harap dilaporkan kepada dirinya. "Buat yang gengsinya dijaga, jabatan dicopot," tandasnya.
(mhd)