Ini Kata PT KAI Soal KRL Tabrak Motor di Cilejit
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) angkat bicara bicara soal kecelakaan kereta api yang menewaskan pengendara sepeda motor di Cilejit, Tenjo, Bogor.
Kejadian bermula dari info masinis pukul 05.47 WIB, dengan KRL KA 1904 tujuan Parung Panjang-Maja Loop 64 di KM 45+4 perlintasan liar dengan nama Sekar Tanjung antara Parung Panjang-Cilejit.
"Korban adalah warga sekitar, akibat kejadian ini berdampak pada antrean kereta api dikarenakan terjadi kerumunan warga di lokasi," kata Kepala Humas PT KAI Daops I Bambang Setio Prayitno dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (24/4/2015).
Sebagian warga mendatangi Stasiun Cilejit dan ingin bertemu dengan kepala stasiun. Wargayang datang tidak terima kalau rekan mereka tertabrak kereta yang melintas.
Hingga pukul 11.00 WIB, petak jalan Parung Panjang-Cilejit ditutup untuk sementara, KRL dan KA Lokal belum bisa melewati lokasi. Karena banyak kerumunan massa.
"Akhirnya pada pukul 12.25 WIB, jalan sudah dibuka tetapi kereta api belum bisa lewat menunggu kabar dari pihak stasiun karena di lokasi kedapatan banyak pendroll (penjepit rel) ada yang dicopot," tukasnya.
Atas kejadian tersebut, Bambang sebagai perwakilan dari PT KAI prihatin dan mengucapkan berduka cita atas terjadinya kembali korban jiwa di perlintasan itu.
Sebelumnya, warga sekitar Cilejit, Tenjo, Bogor menimpuki KRL lantaran menabrak warga sekitar yang sedang mengendarai sepeda motor. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, ketika warga yang mengendarai motor melintas di perlintasan liar.
"Motor warga itu lewat di perlintasan tak sebidang yang tidak resmi, yang biasa suka dibuat warga untuk menghubungkan dari rumah satu ke rumah satu lainnya," ujar Humas PT KCJ Eva Chairunisa kepada Sindonews.
Kejadian bermula dari info masinis pukul 05.47 WIB, dengan KRL KA 1904 tujuan Parung Panjang-Maja Loop 64 di KM 45+4 perlintasan liar dengan nama Sekar Tanjung antara Parung Panjang-Cilejit.
"Korban adalah warga sekitar, akibat kejadian ini berdampak pada antrean kereta api dikarenakan terjadi kerumunan warga di lokasi," kata Kepala Humas PT KAI Daops I Bambang Setio Prayitno dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (24/4/2015).
Sebagian warga mendatangi Stasiun Cilejit dan ingin bertemu dengan kepala stasiun. Wargayang datang tidak terima kalau rekan mereka tertabrak kereta yang melintas.
Hingga pukul 11.00 WIB, petak jalan Parung Panjang-Cilejit ditutup untuk sementara, KRL dan KA Lokal belum bisa melewati lokasi. Karena banyak kerumunan massa.
"Akhirnya pada pukul 12.25 WIB, jalan sudah dibuka tetapi kereta api belum bisa lewat menunggu kabar dari pihak stasiun karena di lokasi kedapatan banyak pendroll (penjepit rel) ada yang dicopot," tukasnya.
Atas kejadian tersebut, Bambang sebagai perwakilan dari PT KAI prihatin dan mengucapkan berduka cita atas terjadinya kembali korban jiwa di perlintasan itu.
Sebelumnya, warga sekitar Cilejit, Tenjo, Bogor menimpuki KRL lantaran menabrak warga sekitar yang sedang mengendarai sepeda motor. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, ketika warga yang mengendarai motor melintas di perlintasan liar.
"Motor warga itu lewat di perlintasan tak sebidang yang tidak resmi, yang biasa suka dibuat warga untuk menghubungkan dari rumah satu ke rumah satu lainnya," ujar Humas PT KCJ Eva Chairunisa kepada Sindonews.
(mhd)